REDELONG (RA)- Akibat kesetrum ranjau babi, beruang madu berjenis kelamin perempuan tewas di lokasi perkebunan Abdul Majid Warga Bale Musara, Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah, sekitar 22.10 WIB, Sabtu (10/6).
“Ranjau itu dipasang bapak saya M Daud A Siner untuk ranjau babi, karena babi di sini sudah sagat meresahkan warga dan tidak ada cara lain untuk mengantisipasi babi masuk keperkebunan kopi kami,” kata Abdul Majid, Ahad (11/6).
Ia awalnya tidak menyangka yang tersetrum itu merupakan beruang madu tua berjenis kelamin betina. Abdul mengira, yang terkena ranjau merupakan babi. Abdul, bersedia membawa Rakyat Aceh ke lokasi terjeratnya madu sekitar 140 meter dari rumahnya. Namun kemarin beruang tersebut telah diawetkan.
“Saya tidak tau, mau diapakan beruang ini sehingga saya berusaha untuk mengawetkan mungkin ada kegunaan dan setelah melihat diinternet, ternyata banyak memilki khasiat yang dapat digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit,” kata Abdul Majid.
Sementara itu, Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo menyampaikan, belum mendapat informasi terkait adanya beruang yang kesetrum di Bener Meriah. “Saya belum dapat infonya, tapi segera saya instruksikan anggota mengecek,” kata Sapto.
Disampaikan, mereka akan mencari penyebab kematian disetrum atau kesetrum, selain itu, identitas satwa. Langkah berikutnya, dibuat berita acara. “Jika tidak ada tanda-tanda kekerasan atau matinya wajar terus kami kuburkan. Kalau ada tanda-tanda tidak wajar akan kami koordinasikan dengan kepolisian untuk tindak lanjut penyelidikan dan penyidikan,” pungkasnya.
Usai melihat lokasi Bruang kesetrum, Tim BKSDA Aceh juga mendatangi rumah Abdul Mjid untuk menyelidiki kasus bruang yang kesetrum tersebut. “Saat ini beruang yang kesetrum sudah mulai viral di media sosial. Kami datang kemari untuk mengetahui apakah benar perangkap yang dibuat tersebut memang diperuntukan untuk babi,” ungkap Muhardi pengawas Tim BKSDA kawasan Wilayah Aceh Tengah-Bener Meriah.(mag-70/mai)