BANDA ACEH (RA) – Pelantikan Gubernur Aceh dan wakil hasil Pilkada lalu, Irwandi Yusuf-Nova Iriansyah direncanakan akan disaksikan presiden Jokowi disela-sela lawatannya ke Turki. Irwandi memperkirakan jadwal itu dilangsungkan Juli mendatang.
“Pelantikan awal Juli, antara tanggal 4 dan 5 Juli, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke Turki, beliau akan singgah di Aceh untuk menyaksikan pelantikan yang dilantik oleh Mendagri di Banda Aceh,” kata Irwandi Yusuf, Senin malam (19/6). “Bukanlah sebuah jadwal yang pasti soal kehadiran presiden pada pelantikannya tersebut. Agendanya kalau tidak berubah demikian.”
Pelantikan gubernur akan dilaksanakan secara serentak dengan beberapa gubernur dan wakil gubernur daerah lainnya di Indonesia yang telah mengikuti Pilkada serentak. Agenda itu dilakukan dua tahap, sementara bagi daerah yang masa jabatan kepala daerahnya berakhir Juni 2017, pelantikannya dijadwalkan pada bulan Juli mendatang.
Dalam undang-undang telah diatur jadwal pelantikan dilakukan sesuai dengan masa akhir jabatan. Sedangkan, masa jabatan Gubernur Zaini Abdullah dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf akan berakhir pada 25 Juni 2017.
RPJM Tidak Perlu Dirusuhkan
Terkait kisruh tim RPJM Aceh, Irwandi menilai tidak perlu dipersoalkan. “Soal RPJM tidak perlu dirusuhkan, karena RPJMA di dalamnya dibutuhkan orang-orang ahli, walau demikian tidak semua ahli yang ada di provinsi Aceh juga harus masuk dan duduk dalam tim RPJM,” kata Irwandi.
Memang ada orang di Aceh menyangka bahwa mereka sudah capek-capek bekerja sebagai tim pemenangan, namun yang masuk dalam tim RPJMA bukan mereka, bahkan banyak orang menyangka itu bagian dari balas jasa kepada tim.
Padahal tidak demikian kata Irwandi, juga tim RPJMA yang sudah bekerja juga bukan mewakili daerah, sehingga ada orang-orang dari daerah Gayo sudah marah-marah karena tidak dimasukkan dalam tim RPJM tersebut.
Tetapi yang marah tidak semua hanya sebahagian kecil saja dan itu yang marah-marah juga pihaknya sudah tahu latar belakangnya. “Antara si A dan si B yang berafiliasi dengan kelompok orang C, juga itu sudah hobinya sejak dulu,” jelas Irwandi.
Seperti kita ketahui sambung Irwandi, bahwa RPJM kan kumpulan para ahli, sekumpulan tidak semua tegasnya. Ya gunanya untuk memberi masukan pada tim RPJM yang resmi, karena tim RPJM pada Pemerintah sekarang sudah harus berakhir.
Maka pemerintah yang baru, artinya tim RPJM Irwandi-Nova harus mempersiapkan dan menyerahkan RPJM nya untuk mengsingkronkan dengan RPJM pemerintah sekarang. Jadi punya visi misi mungkin sedikit berbeda dengan yang lama, maka harus dirumuskan agar visi misi tersebut masuk dalam RPJM.
Disisi lain ada juga tim RPJMA asli yang juga ikut-ikutan kebakaran jenggot, harusnya tidak demikian juga, tidak perlu berlebihan, santai saja sudah cukup bijak. Karena menurut Irwandi tim RPJMA tersebut setelah memberi masukan dalam merancang RPJM mereka akan berakhir dan bubar, kerena sifatnya adhoc.
“Banyak orang berfikir ini permanen, di sini ada banyak gajinya, memang ada gajinya yang disumbangkan oleh donatur, atau ada juga yang berpikir macam-macam yang di luar dari logika, padahal semua itu tidak demikian tim tersebut hanya tugas menyususun RPJMA sesuai dengan visi misi Irwandi-Nova,” tuturnya.
Jangan Terpengaruh
Tim RPJMA Irwandi-Nova PDIP juga ikut berbicara. Kemarin, Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aceh, Karimun Usman, menyatakan harapannya agar tim tidak terpengaruh dengan isu perpecahan tim Irwandi-Nova.
“Saya berharap tim RPJMA jangan terpengaruh isu dari pihak pengamat dan tokoh yang banyak memprotes, itu hal biasa dalam sebuah demokrasi pancasila, jadikan itu semua bagi tim untuk bekerja sebaik mungkin agar kerja Gubnur yang akan datang lebih baik,” harap Karimun Usman.(mag-71/mai)