class="post-template-default single single-post postid-7414 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Mualem – Dek Fadh Dilantik 12 Februari Trump sebut dirinya akan “beli dan miliki Jalur Gaza” Pj Gubernur Aceh, Safrizal ZA Sapi Unggul Aceh Menuju Swasembada Ternak Siswa SMAN 14 Terpilih Duta Siswa Tingkat Nasional Diduga Curi TV, Seorang Warga Meninggal Dunia Diamuk Massa

INTERNASIONAL · 10 Jul 2017 11:16 WIB ·

Kebakaran Lahan Besar, British Columbia Darurat


 kebakaran di British Columbia, Foto: Canadian Press Perbesar

kebakaran di British Columbia, Foto: Canadian Press

Harianrakyataceh.com, KANADA – Kanada telah memberlakukan status darurat di British Columbia sejak Jumat malam (7/7).

Sebab, kebakaran lahan dengan area yang sangat luas telah terjadi di provinsi paling ujung barat Kanada tersebut.

Hingga Sabtu (8/7), api belum dapat dipadamkan dan pasukan pemadam kebakaran melaporkan bahwa jumlah titik api mencapai 180.

Status darurat itu kali pertama diterapkan sejak Perdana Menteri (PM) Justin Trudeau menjabat kepala pemerintahan.

Juga, status darurat pertama dalam kurun waktu 14 tahun terakhir.

Sedikitnya 7.000 orang terpaksa diungsikan dari provinsi dengan populasi terpadat di Kanada tersebut.

”Cuacanya tidak mendukung (pemadaman, Red). Api menjalar sangat cepat dan membuat petugas sulit mengendalikannya,” kata John Rustad, salah seorang pejabat provinsi yang bertanggung jawab atas unit pemadam kebakaran.

Dia mengungkapkan, sebagian besar titik api muncul setelah kilat menyambar area yang ditumbuhi pepohonan tersebut pada Jumat lalu.

Rustad menyatakan bahwa kondisi pepohonan yang kering membuat api menjalar sangat cepat.

”Apalagi, angin yang bertiup dalam temperatur tinggi seperti ini cukup kering,” ujarnya.

Kendati demikian, kebakaran hebat itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Sebab, begitu jumlah titik api bertambah, pemerintah setempat langsung memerintahkan evakuasi warga.

Namun, meski tidak ada korban jiwa, warga di sekitar lokasi kebakaran menderita kerugian yang besar.

Sebab, saat mengungsi dari rumah, warga yang rata-rata adalah petani dan peternak itu terpaksa meninggalkan hewan-hewan ternak dan hasil panen.

Dari kejauhan, warga menyaksikan rumah dan peternakan mereka dilalap si jago merah. (AFP/Reuters/BBC/hep/c14/any/jpnn)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Dugaan Korupsi Libatkan Dua SKPA, ALAMP AKSI Gelar Demo

10 February 2025 - 20:03 WIB

Harga Gabah Rp 6.000, Tim Bulog Turun ke Kecamatan Simpang Tiga

10 February 2025 - 18:48 WIB

Presiden Prabowo Akan Buka Kongres Ke-XVIII Muslimat NU di Surabaya

10 February 2025 - 15:58 WIB

Tingkatkan Kesadaran Masyarakat Berlalulintas, Polda Aceh Gelar Operasi Keselamatan

10 February 2025 - 15:53 WIB

Trump sebut dirinya akan “beli dan miliki Jalur Gaza”

10 February 2025 - 15:42 WIB

PKS Aceh Sambut Baik Percepatan Pelantikan Mualem – Dek Fadh

10 February 2025 - 15:22 WIB

Trending di UTAMA