Dewan Minta Tim Persada Diaudit

Rakyat Aceh

BLANGPIDIE (RA) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya) Zulkarnain, meminta klub sepakbola Persada harus dilakukan audit. Dia heran, banyak dana yang dianggarkan kepada tim tersebut dibandingkan kontingen Pra Pekan Olahraga (Pra-PORA).

“Audit itu boleh dilakukan oleh lembaga resmi maupun oleh lembaga anti korupsi yang ada di Aceh,” kata Zulkarnaini kepada Rakyat Aceh, Selasa (11/7).

Dia mengatakan, minimnya anggaran yang dialokasikan membuat kontingen Pra PORA Abdya teracam gagal ikut serta dalam gelaran olahraga tersebut. Ia menilai, dana yang diplotkan ke Persada dari anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) tak wajar.

Menurutnya, Persada sudah wajib diaudit karena anggaran yang dialokasikan tiap tahunnya selalu tinggi. Selain itu, Ketua Tim Persada saat ini dijabat oleh abang kandung Bupati Abdya.

“Untuk transparansi perlu ada audit menyeluruh,” jelasnya.
Ia menyebutkan, APBK 2017 yang disahkan dengan Peraturan Bupati, Persada mendapat jatah hingga Rp700 juta, sementara dana Pra PORA untuk keperluan 19 cabang olahraga hanya sebesar Rp65 juta.

“Seingat saya, sejak Jufri dilantik pada Agustus 2012 lalu, dana untuk Persada selalu prioritas dibandingkan dengan cabor lainnya,” sebutnya.
Menurutnya, pemberian dana terlalu besar kepada Persada sangat ada kaitannya dengan Ketua Tim Persada yang dipimpin oleh Abang Bupati Andya. “Sebenarnya bila prestasi tidak menjanjikan kenapa harus dipaksakan anggarannya,” katanya.

Sementara Wakil Bupati Abdya terpilih Muslizar, mengaku heran dengan penganggaran APBK tahun 2017. Padahala banyak sektor yang memerlukan dana, akan tetapi dana yang dialokasikan hanya sedikit. “Saya pikir ini tidak wajar dan ada yang tidak beres,” ungkapnya.

Muslizar menerangkan, ketika dirinya memimpin Persasa beberapa waktu lalu, anggaran yang dikelola hanya berkisaran Rp100 juta, sedangkan sekarang dengan dana besar kita kalah dengan Kabupaten Seumelue.

Menurutnya, wajar Pengcab di Abdya protes terhadap ketidakpedulian Bupati Abdya terhadap dunia olahraga yang terindikasi pilih kasih dalam bantuan untuk olahraga.

“Apa bupati Abdya tidak tahu bahwa ajang Pra PORA itu wajib dibiayai dengan APBK dengan wajar, karena itu even resmi,” tuturnya.
Diberikan sebelumnya, sebanyak 19 Pengcab Abdya terancam gagal mengikuti Pra PORA ke XIII karena minim dana. (ria/lin)