Harianrakyataceh.com – Pascatewasnya dua tentara zionis Israel, ketegangan di komplek Masjid Al Aqsa meningkat. Pasukan Israel semakin brutal dan membabibuta melakukan penyiksaan teradap warga Palestina.
Ketua Adara Relief International (Organiasi Peduli Palestina), Nurjanah Hulwaini mengatakan, para tentara zionis makin bengis setelah tiga pemuda Palestina menikam dua rekan sejawat mereka.
Ketiganya adalah Ahmad Jabarin (30 tahun), Muhammad Hamid Jabarin (20 tahun), dan Ahmad Jabarin (usia 19 tahun).
“Mereka menikam karena dua zionis itu setiap hari melakukan penistaan terhadap masjid Al Aqsa. Termasuk menyakiti para murobitin dan murobitoh. Saya pikir apa yang dilakukan ketiga pemuda ini menjadi sebuah keniscayaan. Perlakuan Zionis yang membuat mereka seperti itu,” ujar dia kepada JawaPos.com, Senin (17/7).
Nurjanah mengaku sangat geram lantaran pasukan Israel melarang pelaksanaan Salat Jumat di Masjid Al Aqsa. Ini, kata dia, merupakan pelarangan pertama sejak dilakukan pelarangan sebelumnya di tahun 1969.
“Bahkan anggota parlemen Israel dari partai Al-Bait Al-Yahudi menyerukan penutupan masjid Al Aqsha untuk selamanya. Indonesia tidak boleh tinggal diam. Semua kaum mulslim harus bereaksi,” tegas wanita berhijab ini.
“Coba bayangkan, Imam masjid Al Aqsa, Syaikh Muhammad Husain, ditangkap setelah melaksanakan khutbah dan mengimami Salat Jumat di sepanjang jalan di luar Al Aqsa. Ini biadab, penghinaan besar terhadap Islam,” pungkas dia.(mam/JPG)