BANDA ACEH (RA) – Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengumpulkan Ormas, lembaga non pemerintah serta komunitas membahas langkah kongret menyikapi kekerasan terhadap etnis Rohingya. Pertemuan yang berlangsung di aula MPU itu, menghasilkan sejumlah rekomendasi yang akan disampaikan pada Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf.
Para peserta sepakat, membentuk suatu wadah dengan nama Solidaritas Aceh Untuk Rohingya, sementara Tgk Faisal Ali dipercayakan sebagai koordinatornya. Selain itu, juga disepakati menentukan langkah-langkah yang dapat ditempuh selama enam bulan mendatang. Rencana jangka pendek tersebut berupa, doa akan dilaksanakan setiap salat Jumat atau majelis taqlim.
Berikutnya, dalam khutbah Jumat para khatib diminta menyampaikan keadaan musibah yang sedang dialami muslim Rohingya, serta menyerukan umat untuk bersedekah. Tak hanya itu, juga penyediaan kapal untuk transportasi serta tempat untuk pengungsi di Aceh.
Selain itu, juga mengelar konferensi internasional di Aceh untuk Rohingya. Membentuk krisis center atau sekretariat bersama di MPU Aceh. Penyediaan kolom khusus untuk publikasi di media. Sementara dalam jangka panjang, berharap Forum ini menjadi pelopor perdamaian.
Tgk Faisal Ali mengatakan, pemerintah seharusnya memberikan tempat yang layak bagi muslim Rohingya di negara mereka maupun di negara lain, asalkan keberadaan muslim Rohingya aman dan tentram hidupnya.
“Intinya kita ingin mengembalikan dimana mereka tinggal,” ungkapnya kemarin.
Ia juga berharap, kasus Rohingya tidak berefek dan adanya gesekan antar umat beragama di Aceh. Sebab di Aceh kerukunan sudah cukup baik dan harus dijaga. “Mereka yang ada di Aceh tidak salah. Jangan ada unsur gesekan di Aceh,” pinta Wakil Ketua MPU Aceh ini.(adi/mai)