BANDA ACEH (RA) – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, berkomitmen untuk memberikan bantuan kepada ribuan umat Musim Rohingya, yang saat ini sedang mengungsi di Bangladesh untuk menghindari kecamuk konflik di Rakhine State.
Penegasan tersebut disampaikan oleh pilot Eagle One itu kepada awak media, usai meninjau dan melepas keberangkatan dua unit pesawat jenis Hercules milik TNI AU, yang akan bertolak ke Bangladesh untuk menyerahkan bantuan dari Pemerintah Indonesia untuk warga muslim Rohingya yang saat ini mengungsi di Bangladesh.
“Bantuan dari rakyat Aceh saat ini sedang terus dikumpulkan. Insya Allah, Pemerintah Aceh juga akan memberikan bantuan untuk masyarakat Rohingya. Inikan pemberangkatan bantuan satu-satunya, ke depan bantuan juga akan terus disalurkan ke Rohingya,” tegas pria yang akrab disapa bang Wandi itu.
Irwandi juga mengungkapkan bahwa dirinya sebagai Kepala Pemerintahan Aceh juga telah menyurati Duta Besar Myanmar, dan menghimbau agar Pemerintah Myanmar menghentikan segala bentuk tindak kekerasan dan mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan konflik antara warga Rakhine dan umat Muslim Rohingya.
“Ada beberapa poin yang saya sampaikan dalam surat tersebut. Intinya saya meminta agar penyelesaian konflik dengan kekerasan dihentikan. Saya juga menyatakan bahwa Aceh juga pernah mengalami konflik dan penyelesaiannya dilakukan dengan cara-cara damai bukan dengan usir mengusir,” pungkas Bang Wandi.
Hari ini, Lanud Sultan Iskandar Muda memberangkatkan dua unit pesawat Hercules berisi bantuan untuk Muslim Rohingya. Besok (Kamis,15/9) dua unit Hercules lainnya juga akan bertola menuju Bangladesh untuk mengirimkan bantuan.
Sebelumnya, Danlanud SIM, Kolonel Pnb Suliono menjelaskan, bahwa pesawat Hercules diberikan waktu dua jam untuk membongkar bantuan di bandara Bangladesh, selanjutnya pesawat akan bertolak kembali ke Indonesi.
“Kita sudah siapkan empat pesawat, tapi yang bisa berangkat hanya dua untuk hari ini. kalau diiinkan semua tentu semuanya kita berangkatkan hari ini. Namun karena ini melibatkan dua negara, jadi harus kita sesuaikan dengan mekanisme di sana,” kata Danlanud.
Untuk diketahui bersama, Lanud SIM menjadi posko operasi kemanusiaan untuk Muslim Rohingya. Hal ini dikarenakan strategisnya posisi Lanud SIM yang hanya berjarak empat jam perjalanan udara menuju Bangladesh.
Selain bantuan dalam bentuk makanan, Pemerintah RI juga memberangkatkan sejumlah Personil Paskhas TNI AU dan tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menjalankan misi kemanusian di pusat pengungsian Muslim Rohingya di Bangladesh.
Sejumlah pejabat Aceh turut mendampingi Gubernur di Lanud SIM, diantaranya Kepala Dinas Sosial Aceh, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh dan Karo Humas dan Protokol Setda Aceh. (rel/mai)