BANDA ACEH (RA) – Namanya Hj. Zahra Muhammad Ali Usman, orang-orang mengenalnya dengan panggilan Ira. Pekerjaan menjahit sudah lama ia tekuni, bahkan semenjak ia masih muda. Saat ini, Ira menjadi salah satu perancang busana muslim modern asal Banda Aceh.
Wanita 45 tahun ini hampir setiap hari menjahit di samping tugas pokoknya menjadi ibu rumah tangga. Ketertarikannya terhadap dunia fashion dan style menjadi kegiatan sampingan yang juga menguntungkan, dalam kurun waktu yang cukup lama, ada banyak baju dan model yang telah dirancang Ira.
Profesi ini sudah dijalani Ira selama 25 tahun dan pakaian yang dijahit ira fokus pada pakaian wanita, dan anak-anak, kata Ira. Ia merupakan warga Desa Ajun Ayahanda Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.
“Untuk menjalankan usaha ini, saya lebih memilih mengerjakan di rumah daripada harus membuka toko khusus di pusat kota,” kata dia. Baginya, menjalankan usaha di rumah jauh lebih memudahkannya, apalagi ia biasa menyelesaikan pekerjaan pokoknya sebagai ibu rumah tangga sekaligus menyelesaikan pesanan jahitan para pelanggan.
Dalam berinovasi menciptakan model-model baru yang sesuai perkembangan zaman, Ira kerap kali membeli majalah mode muslim bulanan sebagai referensinya. Namun, saat ini, lebih tepatnya di zaman millennial, Ira pun mulai mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan internet sebagai sumber inspirasi. Dirinya bisa mengakses banyak hal.
Salah satunya memanfaatkan media sosial seperti Instagram, ia kerap kali melihat foto-foto publikasi para designer kondang Indonesia seperti Dian Pelangi, Ria Miranda, dan beberapa lainnya. Bahkan terkadang ada pelanggan yang memang meminta dijahitkan model pakaian yang mereka lihat di media sosial. Mengikuti perkembangan zaman merupakan salah satu cara yang dipercaya Ira mampu membantunya memuaskan hati para pelanggan, dengan model-model yang terkini dan menarik.
“Karena di daerah agak pedalaman, saya memanfaatkan paket internet kartu Simpati sebagai media komunikasi serta mencari inspirasi,” kata Ira. Diakuinya, kartu Simpati yang ia gunakan sekarang sudah sangat lama digunakannya, sehingga para pelanggan dapat dengan mudah menghubunginya dan begitupun sebaliknya.
Saat ini Ira, dengan kartu Simpati yang digunakannya tidak hanya berguna sebagai sarana komunikasi, namun juga ia gunakan untuk dapat mengakses internet, serta melihat model-model fashion terbaru. Oleh karena itu, dengan kemudahan yang diberikan simpati dan telkomsel, Ira sama sekali tidak berniat mengganti kartu perdananya.
Selama 25 tahun sudah ia menjalankan profesinya, Ira bisa menghasilkan pemasukan Rp 2 – 3 juta perbulan. Semua sesuai pesanan. “Keberhasilan ini, tidak terlepas dari dukungan almarhum suami saya yang selalu menyemangati, serta jaringan yang bagus juga. Ini sangat membantu,” pungkasnya.Lizza/Ra