Menu

Mode Gelap
Eksebisi Panahan Berkuda di Aceh Tamiang Memukau Ribuan Penonton Oki Setiana Dewi Bangga Khabib Nurmagomedov Akan Datang ke Indonesia Stop Politisasi Investasi: Masyarakat Aceh Barat Masih Berharap dengan MIFA Raih Juara Satu Tingkat Provinsi, Tim Kihajar STEM SMKN 1 Tapaktuan Wakili Aceh ke Tingkat Nasional Manajemen MIFA Melawan, Ribuan Karyawan Mulai Panik

DAERAH · 6 Nov 2017 07:38 WIB ·

Program Kali Bersih Wakil Walikota Langsa Masuk Parit


 Wakil Walikota Langsa, Marzuki Hamid memimpin program kali bersih yang dimulai dari gampong karang anyer, Ahad (5/11).
RAY ISKANDAR/RAKYAT ACEH Perbesar

Wakil Walikota Langsa, Marzuki Hamid memimpin program kali bersih yang dimulai dari gampong karang anyer, Ahad (5/11). RAY ISKANDAR/RAKYAT ACEH

LANGSA (RA) – Bentuk keseriusan program kali bersih Pemko Langsa, Wakil Walikota Dr Marzuki Hamid memimpin langsung pelaksanaan program dengan ikut masuk ke parit membersihkan sungai dan saluran induk dalam wilayah Langsa.

Program kali bersih tahap awal dilaksanakan, sejak kemarin (4/11), membersihkan saluran induk Gampong Karang Anyar hingga Gampong Paya Bujuk Seulemak, Kecamatan Langsa Baroe.

Kegiatan melibatkan sekitar 200 personel terdiri dari BPBD Langsa, Dinas Lingkungan Hidup, TNI Kodim 0104 Aceh Timur, Polres Langsa, Pramuka, Mapala, Tagana, masyarakat Gampong Karang Anyar, Pondok Kelapa serta Paya Bujuk Seulemak.

Dr Marzuki Hamid, mengatakan program kali bersih juga sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai maupun disaluran induk (parit).

“Sungai dan saluran induk bukan tong sampah. Masyarakat diimbau tidak membuang sampah di tempat tersebut, buanglah sampah pada tempatnya karena nanti sampah-sampah itu akan diambil oleh petugas kebersihan,” ujar Marzuki Hamid, Minggu (5/11).

Disebutkan juga, laut, sungai dan parit sebagai sumber penghidupan mahkluk hidup, bukanlah tempat pembuangan sampah. Karenanya, kepada masyarakat diharapkan untuk menyadari ini dan tidak membuang sampah apapun dalam parit atau alur sungai yang akhirnya bermuara ke laut lepas.

Dijelaskannya, ancaman sampah terhadap negeri ini sudah sangat memprihatinkan, terutama sampah plastik atau sampah lainnya, tidak bisa terurai alam.

Bahkan akibat dari pencemaran sampah tersebut, baik dalam laut, sungai maupun parit telah mengancam kelangsungan hidup mahkluk di muka bumi, tanpa terkecuali manusia itu sendiri.

“Hasil penelitian Gorgia University tahun 2015 lalu, laut Indonesia sudah tercemar dengan tumpukan sampah plastic sebanyak 187 juta ton mengendap di dasar laut.

Angka ini memposisikan laut Indonesia berada pada peringkat 2 dunia lautnya tercemar dengan peringkat 1 dipegang oleh Cina yang tercemar lautnya sebanyak 262 juta ton sampah di dasar laut,” sebut Marzuki.

Lanjutnya, bila tahun 2015 lalu sudah mencapai 187 juta ton sampah plastik dalam laut Indonesia, berapa ton yang sudah bertambah saat ini.

“Karenanya, bila ini tidak segera dihentikan dan masyarakat tidak sadar dengan perilaku membuang sampah dalam alur sungai atau parit yang akhirnya bermuara pada laut, maka kehidupan manusia akan terancam, terutama dalam hal sumber pangan kelautan,” tutupnya. (ray/dai/min)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Di Pematang Sawah, Cabup Salman Alfarisi Tampung Curhatan Petani

15 September 2024 - 11:35 WIB

Stop Politisasi Investasi: Masyarakat Aceh Barat Masih Berharap dengan MIFA

15 September 2024 - 10:48 WIB

Bridge Aceh Putri dan Putra DKI Jakarta Dipuncak Klasemen Sementara

14 September 2024 - 11:06 WIB

Ketum KONI Pusat Dijadwalkan Penyerahan Medali Atlet Terbang Layang

14 September 2024 - 10:38 WIB

Operasi Pengawasan Keimigrasian di Aceh Singkil dan Kepulauan Banyak

14 September 2024 - 10:13 WIB

Medali Triathlon Aceh Bertambah. Jingga Salimul Sumbang Perunggu

13 September 2024 - 12:30 WIB

Trending di DAERAH