SINGKIL (RA) – Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf memastikan banjir yang melanda Aceh Singkil sejak beberapa hari terakhir tak dapat dihindari. Pasalnya, Kota Singkil menghadapi sejumlah persoalan.
Katanya, Kota Singkil di pesisir saat ini lebih rendah 2 meter akibat gempa yang menyebabkan tsunami Aceh tahun 2004 lalu. Berikutnya, banjir disebabkan kiriman air dari Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Penyebab lainnya, air juga datang dari Leuser Aceh Tenggara serta banyaknya hutan yang gundul hingga tak mampu menyerap air. Kondisi itu diperburuk sejumlah sungai di pesisir mulai dangkal.
“Solusi yang sistemik atau solusi permanen Kota Singkil harus hijrah, namun masyarakat tidak mau,” kata Irwandi, Ahad (12/11).
Irwandi menyebutkan, solusi sementara yang dapat dilakukan membangun tanggul hampir 30 kilometer sepanjang sungai dan pengerukan sungai. Pembangunan yang baru selesai selama dua tahun hanya 800 meter.
“Sekarang sedang dibuat melalui anggaran APBN, sudah dibuat namun hingga sekarang belum selesai,” katanya.
Berikutnya, pemerintah Aceh berencana akan membeli kapal keruk, lalu mengirimkan kapal tersebut untuk standby di Singkil. Tapi menurutnya, hal tersebut hanya bersifat sementara.
“Hanya sekedar mengobati, tidak menyelesaikan masalah banjir secara permanen,” sebutnya.
Tinjau Lokasi Banjir
Irwandi ke Aceh Singkil menggunakan pesawat pribadinya Eagle One. Ia mendarat di Bandara Hamzah Fansuri, Gampong Baru, Kecamatan Singkil Utara sekitar pukul 13.30 WIB.
Ia mengaku ke Singkil untuk melihat langsung kondisi terakhir. “Melihat situasi banjir yang melanda Aceh Singkil,” katanya.
Selain memantau banjir, Irwandi juga melihat langsung proses pencarian bocah yang hilang di Desa Suka Makmur. (mag-74/mai)