BANDA ACEH (RA)– Dimasa lalu, masyarakat Aceh dan Malaysia memiliki hubungan yang sangat istimewa. Meski berada di tanah negara yang berbeda, akan tetapi masyarakat Islam Melayu ini tetap merajut persaudaraan satu sama lain hingga kini.
Hal ini harus dijaga dengan baik agar satu sama lainnya dapat membina hubungan baik tersebut sampai mendatang.
Pesan tersebut disampaikan oleh Ybhg. Dato’ Dr. Nasharudin Mat Isa dalam penutupan Kegiatan Program Malaysia Indonesia Convention MYICON I 2017 yang berlangsung di Gedung Anjong Mon Mata Banda Aceh, Ahad (12/11) malam.
“Ribuan pelajar dari Malaysia menuntut ilmu di luar negaranya, namun hingga dengan sekarang Aceh adalah tempat utama pilihan kami belajar tentang ilmu agama Islam, karena di sini banyak tempat untuk kami belajar tentang ilmu agama Islam,” sebutnya.
Sekarang menurutnya, ada 200 lebih pelajar dari Malaysia yang menuntut ilmu di Aceh, bahkan sebaliknya juga banyak juga pelajar Aceh yang menuntut ilmu di sana.
“Mari kita tingkatkan lagi hubungan yang telah terbangun ini, semoga akan terjailin hingga kapanpun dan Aceh dan Malaysia Saudara,”katanya.
Dikatakanya, hubungan erat tersebut juga terlihat dari sejumlah persamaan yang ada baik di Aceh maupun Malaysia, dari nama kue hingga kehidupan masyarakat.
“Kami titip pelajar kami di sini, tolong lihat kalau mereka ada salah tolong ditegur,”sebutnya. Sementara itu, Asisten III pemerintah Aceh Saidan Navi mengatakan, hubungan ini juga terlihat warga Aceh juga banyak yang ke Malaysia.
“Kami sebagai pemerintah Aceh mendukung pertukaran pelajar ini, ke depan semoga ditingkatkan lagi, melalui kerja sama ini semoga ke depan terbina lebih baik lagi,” katanya.(ibi/mai)