Harianrakyataceh.com – Unjuk rasa berkepanjangan pasca deklarasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem jadi Ibu Kota Israel terjadi di berbagai belahan bumi, termasuk di Palestina.
Menanggapi situasi tersebut, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman meminta semua pihak menahan diri. Ia berharap situasi segera normal kembali.
“Saya sangat berharap semuanya bisa kembali tenang. Jadi kita bisa menjalani kehidupan normal tanpa kerusuhan dan kekerasan,” kata Lieberman kepada Army Radio.
Ia menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam unjuk rasa yang memasuki hari ke-4 kemarin. Sejauh ini setidaknya empat nyawa melayang dalam unjuk rasa yang bermula dari deklarasi Trump tersebut.
Lieberman mendukung seluruh aksi pemerintah untuk membasmi militansi di Palestina. Termasuk membombardir sarang Hamas dan membumihanguskan gudang senjata mereka.
Namun, soal Yerusalem, Lieberman condong pada status quo. Yakni, membiarkan Yerusalem terbagi dua menjadi milik Israel dan Palestina.
Terkait rencana Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Kota Tel Aviv ke Yerusalem, Lieberman mengaku tak sepenuhnya yakin. Kepada Times of Israel, sesaat setelah Trump terpilih sebagai presiden, dia mengatakan, janji-janji seperti itu sering didengar.
“Saya rasa memindahkan kedubes ke lokasi yang sentral bukan keputusan yang tepat,” ujar Lieberman waktu itu. Ia berharap unjuk rasa dan aksi protes yang pecah di berbagai wilayah Palestina bisa segera reda.
(hep/c15/any)