Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 15 Dec 2017 08:25 WIB ·

Telah Beredar 10 Tahun Ribuan Buku ‘Yerussalem’ Ditarik


 BUKU SITAAN: Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, menyita 6.000 buku cetak Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI Sekolah Dasar dan madrasah (SD/MI), Kamis (14/12). Dalam buku tersebut, memuat pengakuan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. 
DENNY SARTIKA/RAKYAT ACEH Perbesar

BUKU SITAAN: Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, menyita 6.000 buku cetak Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI Sekolah Dasar dan madrasah (SD/MI), Kamis (14/12). Dalam buku tersebut, memuat pengakuan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel. DENNY SARTIKA/RAKYAT ACEH

MEULABOH (RA) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, menyita 6.000 buku cetak Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas VI Sekolah Dasar dan madrasah (SD/MI). Dalam buku tersebut, memuat pengakuan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel.

Kajari Kabupaten Aceh Barat, Ahmad Sahruddin, menyatakan buku yang disita telah beredar selama 10 tahun. Selama ini tidak ada selektif memilih buku bacaan untuk murid.
“Kesepakatan Forkopimda, akan kita sita semua buku ini,” tegasnya, Kamis (14/12).

Operasi penyitaan buku tersebut dipimpin Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Aceh Barat, bersama Sekretaris Daerah (Sekda), Bukhari, Kepala Dinas Pendidikan, serta seluruh kepala sekolah, berkumpul di SDN Cot Darat, Kecamatan Samatiga.

Dalam buku IPS kelas VI yang diterbitkan tahun 2006-2007 tertera pada halaman 35, Israel dengan Ibu Kota Yerussalem.

Sahruddin menjelaskan, Kejaksaan berwenang dalam hal pengawasan terkait sistem perbukuan di Indonesia, sesuai dengan Undang-undang. Namun buku yang bermuatan keliru demikian, telah keluar sebelum UU Nomor 3 Tahun 2017 ini lahir di Indonesia.

“Buku ini mengandung kekeliruan yang memutar balikan fakta. Penyesatan generasi muda. Resolusi PBB menyatakan penentuan Yerussalem, jika itu ditentukan dengan pengakuan dua belah pihak, sementara saat ini, hanya klaim sepihak Donald Trump,” kata Sharuddin.

Indonesia merupakan bagian dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan 57 negara. Indonesia merasa terpukul dan malu adanya kecerobohan penerbitan buku demikian. Sampai terjadi kekeliriun dan penyesatan, sebelum Presiden AS, Donald Trump mengumumkannya.

Kepala Dinas Pendidikan Aceh Barat, Zulkarnaini, menyampaikan, buku pelajaran ini dibeli pihak sekolah. Buku tersebut beredar sebanyak 6.000, sesuai dengan jumlah murid waktu itu, walaupun tidak semua anak didik membeli atau diberikan.

“Buku ini dibeli karena ketidak cukupan buku dari Kementrian Pendidikan, sampai membeli buku yang ada di PSE, atau buku yang ada di katalog. Kebetulan kita temukan pada buku yang diterbitkan Erlangga,”paparnya.

Tindak lanjut dari pertemuan tersebut, juga akan dikeluarkan edaran terhadap semua kepala sekolah umum dan madrasah untuk mengumpulkan semua buku pelajaran IPS kelas VI, hingga buku keluaran tahun 2017 untuk diverifikasi ulang agar tidak lagi ada beredar buku pelajaran keliru. (den/mai)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

27 March 2024 - 13:58 WIB

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain

26 March 2024 - 14:13 WIB

Biadab! Tak Kapok Dikecam, Israel Kini Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis, Gaza selatan

25 March 2024 - 14:21 WIB

Pj Gubernur Bustami Minta Panita Besar Wilayah Aceh Pacu Persiapan PON

16 March 2024 - 16:48 WIB

20 Warga Palestina Tewas, 155 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel saat Menunggu Bantuan di Jalur Gaza

15 March 2024 - 14:42 WIB

520.000 Warga Zionis Israel Tercatat Menderita Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

14 March 2024 - 14:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL