ACEH TIMUR (RA) – Seekor gajah betina ditemukan membusuk di kawasan perkebunan Dwi Kencana Semesta (DKS), Desa Sinebok Bayu Afdelling VII, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur. Satwa dilindungi itu diperkirakan telah mati sepekan lebih.
Kasat Reskrim Aceh Timur, AKP Permohonan Harahap menyatakan kasus kematian gajah itu dalam penanganan pihaknya. Pihaknya telah melakukan identifikasi di lokasi kejadian perkara setelah ditemukan Sabtu (23/12).
“Sebagai langkah awal unit identifikasi telah dikerahkan ke lapangan. Namun hasil kematian belum kita ketahui pasti karena sedang menunggu otopsi dari BKSDA,” kata Kasat Reskrim AKP Parmohonan Harahap, Senin (25/12).
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Sapto Aji Prabowo mengungkapkan dari hasil tindakan tim dokter, kematian gajah diduga kuat karena diracun. Bukti ini merujuk berdasarkan otopsi tim dokter yang didapatkan tanda kehitaman di kotoran, usus dan jantung sehingga mengindikasikan kematian akibat diracun.
Selain itu Sapto menambahkan kondisi secara fisik gajah malang tersebut mati dalam keadaan sedang hamil. “Usia gajah diperkirakan mencapai 25 tahun. Gajah itu juga dalam keadaan hamil dengan memiliki janin jantan yang masa usianya telah mencapai 13 hingga 14 bulan,” ungkap Sapto.
Namun untuk memastikan penyebabnya, tim dokter akan memeriksa di laboratorium.
Kata Sapto, informasi yang dihimpun dari masyarakat, sebelumnya ditemukan bangkainya gajah memakan pupuk di ladang warga.
“Untuk itu kepastian jenis racun apakah dari pupuk yang dimakan atau dari racun lain serta apakah ada unsur kesengajaan atau tidak, ini kita menunggu hasil laboratorium nantinya,” tegas Sapto. (mag-75/mai)