class="post-template-default single single-post postid-10807 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
PNL dan PGE Sepakat Pengembangan SDM Migas Unggul Pj Wali Kota dan Kapolres Lhokseumawe Ikut Vicon Rakor Ketahanan Pangan 2025 Ratusan Tenaga Kesehatan R2 dan R3 Geruduk Kantor Bupati Bireuen Pj. Bupati Aceh Barat Menang Kasasi di Mahkamah Agung melawan PT Gading Bhakti Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

METROPOLIS · 5 Jan 2018 07:59 WIB ·

Wali Kota Sambut Baik Pembangunan PLTG


 Ilustrasi PLTG Perbesar

Ilustrasi PLTG

Banda Aceh (RA) – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyambut baik pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant Banda Aceh berkapasitas 50 megawatt di Gampong Ladong, Aceh Besar.

Demikian disampaikan wali kota saat menghadiri peletakan batu pertama proyek yang dikerjakan oleh PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) -anak perusahaan PT PLN (Persero)- tersebut. Groundbreaking tahap pertama proyek ini diresmikan oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Kamis (4/1).

“Dengan adanya PLTG ini sangat membantu Kota Banda Aceh yang terus maju dan berkembang. Ini juga sebagai jawaban kepada masyarakat terhadap salah satu misi kami yakni menyelesaikan persoalan listrik di Kota Banda Aceh,” ungkapnya.

Menurutnya, pembangunan PLTG Ladong yang dikhususkan untuk menangani krisis listrik di Banda Aceh merupakan langkah yang sangat tepat, dan tentunya akan semakin menarik minat investor untuk berinvestasi di Banda Aceh.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN dan juga PT PJB yang telah memfokuskan pembangunan PLTG Mobile Power Plant ini bagi Banda Aceh. Walaupun letaknya di Ladong-Aceh Besar, namun memberikan manfaat yang luar biasa bagi kota kami,” katanya.

Sementara itu, Wagub Nova Iriansyah dalam sambutannya menyebutkan ketersediaan energi listrik akan menjadi pendorong perekonomian daerah dan perekonomian nasional. “Oleh karena itu, pembangunan PLTG-MPP Ladong, diharapkan dapat selesai tepat waktu, dan handal dalam menghasilkan energi listrik.”

“Meski bukan faktor utama, namun ketersediaan listrik menjadi pertanyaan pertama yang dilontarkan calon investor. Jika suplai listrik di Aceh mencukupi, kami yakin banyak investor masuk ke Aceh. Hal ini tentu sejalan dengan program Pemerintah Aceh untuk mengurangi angka pengangguran dan menekan angka kemiskinan,” ungkap Wagub.

Ia menambahkan, berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, rasio elektrifikasi yang dimiliki Aceh mencapai 96,69 persen lebih tinggi daripada rata-rata rasio elektrifikasi nasional yang saat ini sekitar 92 persen.

Pada awal pemerintahan Irwandi-Nova, sambungnya, pihaknya terus menjaring investor, terutama bidang energi. “Sejumlah investor dari Turki, Hogkong dan sejumlah negara lainnya telah berkomitmen untuk berinvestasi di proyek panas bumi Seulawah, Jaboi dan Burni Telong, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air di Peusangan,” ungkapnya.

Acara yang dirangkai dengan penyerahan santunan kepada 40 anak yatim tersebut turut dihadiri oleh Kepala Divisi Operasional PT PLN Regional Sumatera Supriyadi, Direktur Utama PT PBJ Iwan Agung Firstantara, GM PLN Wilayah Aceh Jefri Rosiadi, dan sejumlah stakeholder terkait lainnya. (rel/rif)

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sales Dibekuk Polisi di Banda Aceh, Ini Kasusnya

14 January 2025 - 12:16 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Dampingi Fadli Zon Saat Kuliah Umum di ISBI Aceh

13 January 2025 - 19:58 WIB

Muscab IV PTGMI Aceh Jaya: Perkuat Solidaritas Demi Indonesia Bebas Karies 2030

13 January 2025 - 18:50 WIB

Diduga, Ribuan Tenaga Non ASN Pemerintah Aceh Akan Lakukan Demo

13 January 2025 - 09:56 WIB

Iphone Harga Mahal Tapi Tetap Laris Manis

12 January 2025 - 15:35 WIB

Pj Bupati Aceh Besar Hadiri Muswil III DMI Aceh

11 January 2025 - 14:53 WIB

Trending di METROPOLIS