LHOKSEUMAWE (RA)– Rumah penjaga Masjid Baiturrahman Lhokseumawe di Gampong Lancang Garam, Kecamatan Banda Sakti, ludes dilalap si jago merah, Sabtu (10/2), sekitar pukul 22.00 WIB.
Selain rumah Arifin (70) alias Buyung penjaga masjid juga terbakar rumah Maimun (37) warga setempat.
Informasi yang dihimpun Rakyat Aceh, sumber api berasal dari rumah Arifin yang diduga akibat arus pendek listrik. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut dan harta benda ada yang tidak dapat diselamatkan hingga ludes terbakar.
Kebakaran itu awalnya diketahui oleh seorang pengguna jalan yang melintas didepan rumah korban di jalan Baiturrahman dekat mesjid. Lalu dia berteriak ada kebakaran sehingga didengar oleh Ihsan seorang mahasiswa yang rumahnya sebelah kiri dari rumah terbakar.
Begitu Ihsan keluar rumah, melihat api sudah membesar dan membumbung tinggi ke udara. Warga yang berada disekitar lokasi langsung berhamburan keluar rumah. Tak lama kemudian mobil pemadam kebakaran tiba dilokasi untuk memadamkan kobaran api.
Upaya pemadaman terus dilakukan walaupun api sudah membesar hingga menyambar ke rumah milik Maimun berada dibelakang rumah Arifin.
Di lokasi juga terlihat anggota Polres Lhokseumawe, Polsek Banda Sakti, RAPI Lhokseumawe, Tagana dan warga setempat ikut membantu memadamkan api. Bahkan, seribuan masyarakat pengguna jalan tumpah ruah menyaksikan kebakaran tersebut.
“Rumah Arifin terbakar diduga akibat arus pendek listrik dan rumahnya juga banyak menyimpan plastik barang bekas sehingga api cepat membesar,”ucap Kapolres Lhokseumawe, AKBP Hendri Budiman melalui Kapolsek Banda Sakti, Iptu Arief Sukmo Wibowo, kepada Rakyat Aceh, kemarin.
Ia mengatakan, api baru dapat dipadamkan setelah datang 8 unit mobil pemadam kebakaran baik dari pemerintah maupun mobil pemadam dari pabrik vital.
“Kerugian material diperkirakan Rp 200 juta akibat kebakaran yang menghanguskan rumah berkontruksi permanen tersebut,”ungkapnya.
Pemilik Rumah Sedang Tidur
Sementara itu saat terjadinya kebakaran rumah, Arifin mengaku dirinya sedang tertidur ketika api membakar rumahnya. Untung saja, dia dibangukan oleh anaknya saat api sudah membakar atap rumahnya.
“Saya langsung ditarik keluar rumah oleh anak, kalau tidak saya tidak tau apa yang terjadi,”ucap Arifin kepada Rakyat Aceh, kemarin. Ia mengatakan, dirumah itu dirinya tinggal bersama tiga orang anak dan satu keponakan.
“ Malam ini, kami tinggal masjid dulu karena ada tidak tempat tinggal lagi,”ungkapnya.
Di lokasi terpisah, Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menyebutkan, untuk bantuan masa panik berupa sembako dan kebutuhan lainnya sudah disalurkan tadi pagi.
“Kalau tenda belum kita oasang, karena infromasi kita terima untuk sementar waktu mengatakan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan massa panik. Sementara, untuk tendanya belum dipasang karena informasinya akan pulang ketempat keluarganya. (arm/slm)