Menu

Mode Gelap
Kantor Camat Gandapura Sangat Memprihatinkan, Masyarakat Minta Dibangun Baru Piala AFF 2024 Indonesia vs Myanmar Live di RCTI dan GTV LPLHa Fasilitasi 9 Kali Penggiringan Gajah Liar di Lanskap Cot Girek, Aceh Utara Sekda: Ajang Guru Penggerak Pamer Hasil Belajar dan Inovasi Mahasiswa Informatika Umuslim Peusangan Ikut Pelatihan Desain Grafis

DAERAH · 16 Feb 2018 07:52 WIB ·

Basarnas Hentikan Pencarian Nelayan Sibolga


 HENTIKAN PENCARIAN: Tim SAR, mengamati saat melintasi perairan laut salah satu pulau kecil yang ada di Kabupaten Simeulue dalam operasi pencarian dan penyisiran terhadap puluhan nelayan asal Sibolga Sumatera Utara yang hilang dilaut pada tanggal 10 Desember 2017 lalu. ?Kamis (15/2). 
Ahmadi - Rakyat Aceh. Perbesar

HENTIKAN PENCARIAN: Tim SAR, mengamati saat melintasi perairan laut salah satu pulau kecil yang ada di Kabupaten Simeulue dalam operasi pencarian dan penyisiran terhadap puluhan nelayan asal Sibolga Sumatera Utara yang hilang dilaut pada tanggal 10 Desember 2017 lalu. ?Kamis (15/2). Ahmadi - Rakyat Aceh.

SIMEULUE (RA) – Badan SAR Nasioal (Basaras), secara resmi menghentikan operasi penyisiran dan pencarian puluhan nelayan asal Sibolga Sumatera Utara, hilang saat melaut dan menggunakan kapal ikan KM Mega Top 3.

Operasi penyisiran dan pencarian tersebut, secara resmi ditutup sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (15/2). SAR tidak menemukan tanda-tanda jasad maupun harta benda milik 29 nelayan Sibolga itu.

“Kita diberitahukan dan diperintahkan oleh atasan bahwa sore ini secara resmi telah ditutup dan dihentikan operasi penyisiran dan pencarian terhadap nelayan asal Sibolga yang hilang pada Desember 2017 lalu, seperti yang diinformasikan oleh pak Jamil, ada 9 jasad nelayan itu yang hanyut dan terdampar di pulau Babi”, kata Rahmad Kenedi, Koordinator Pos SAR Simeulue, Kamis (15/2).

Ia menjelaskan, pencarian dilakukan di perairan pulau Babi, pulau Lasia hingga kawasan Batu Berlayar serta pulau-pulau kecil lainnya di kawasan wilayah Kecamatan Teupah Selatan, Kabupaten Simeulue.

Hari kedua operasi, penyisiran diperluas hingga keperbatasan laut Kabupaten Aceh Selatan, Abdya dan Singkil serta pulau Banyak, dengan kondisi cuaca relatif ekstrim, gelombang mencapai dua meter, hujan, mendung tebal dan angin kencang, namun tim SAR tidak menemukan target, dengan hasil nihil.

“Setelah dua hari kita operasi pencarian dan penyisiran di lokasi yang berbeda, hari pertama kita mendarat dan menyisir daratan pulau Babi, pulau Lasia dan hasilnya tetap nihil, serta untuk hari kedua operasi kita, cuaca di laut dengan kategori ekstrim yang tidak mendukung, namun tim kita telah menyisir hingga perbatasan laut Kabupaten Aceh Selatan, Abdya dan Singkil dengan menggunakan sea rider,” imbuhnya.

Kerahkan Tiga Pesawat

Kepala Kantor SAR Aceh, Hari Adi Purnomo menambahkan, dalam operasi Basarnas telah mengerahkan tiga unit pesawat SAR, dua unit kapal SAR dari Sibolga dan Mentawai serta satu unit kapal cepat sea rider Pos SAR Simeulue, dengan melibatkan seluruh personil SAR Simeulue. Satgas SAR Simeulue, TNI AL Simeulue, Rapi serta personil Pramuka setempat.

Meskipun telah ditutup secara resmi operasi pencarian dan penyisiran terhadap puluhan nelayan asal Sibolga yang hilang itu, juga meminta kepada warga Simeulue maupun warga di dua provinsi Aceh dan Sumut, bila melihat tanda-tanda milik korban, untuk segera melaporkan kepada SAR terdekat atau pihak berwajib, juga disarankan supaya informasi harus didukung dengan fakta lengkap.

“Kita berharapkan kepada masyarakat luas, baik di Simeulue maupun yang ada di provinsi Aceh dan Sumut, bila melihat dan mengetahui tanda-tanda keberadaan nelayan yang hilang itu, supaya secepatnya diberitahukan kepada SAR terdekat atau pihak berwajib, tapi dengan catatan informasi itu harus lengkap sesuai fakta,” tegasnya.

Sebelumnya sebanyak 29 warga Sumatera Utara, menggunakan kapal ikan Mega Top 3, yang berlayar dari Sibolga untuk memancing ikan di wilayah perairan laut pulau Nias, hilang komunikasi pada 10 Desember 2017, dan diperkirakan telah 50 hari hilang, hingga saat ini tidak diketahui keberadaannya. (ahi/ibi/mai)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

LPLHa Fasilitasi 9 Kali Penggiringan Gajah Liar di Lanskap Cot Girek, Aceh Utara

9 December 2024 - 10:01 WIB

Haji Uma, PPAM dan BP3MI Aceh Bantu Fasilitasi Pemulangan Jenazah Korban Kecelakaan Warga Aceh Utara dari Malaysia

6 December 2024 - 12:48 WIB

Aktivis Mahasiswa Ajak Masyarakat Terima Hasil Pilkada Bireuen

5 December 2024 - 16:09 WIB

Ceulangiek Bacakan Amanat Wali Nanggroe di Momen Milad GAM ke-48

5 December 2024 - 15:47 WIB

ForJA Kembali Sawee Sikula

5 December 2024 - 11:26 WIB

Dandim 0111/Bireuen Pastikan Milad GAM ke-48 Berlangsung Aman

4 December 2024 - 16:53 WIB

Trending di DAERAH