Menu

Mode Gelap
Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat Pembukaan Lahan Besar-besaran Tanpa Amdal, YARA Surati Pj Walikota Minta Aktivitas PT SPT Dihentikan Atlet PON Triathlon Jawa Timur Raih Emas Pertama Mencari Pengganti Tusop di Pilkada Aceh

INTERNASIONAL · 1 Mar 2018 12:59 WIB ·

Demi Bantuan Makanan, Wanita Syria Terpaksa Beri Layanan Seksual


 Wanita Syria (Getty Images) Perbesar

Wanita Syria (Getty Images)

Harianrakyataceh.com – Para wanita di Syria dieksploitasi secara seksual oleh pria yang memberikan bantuan atas nama PBB dan badan amal internasional lainnya. Ini berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh BBC, Selasa (27/2).

Meskipun pernah terjadi pelecehan seksual di Syria tiga tahun lalu, rupanya hal tersebut terus berlanjut. PBB dan badan amal lainnya mengatakan, mereka tidak memiliki toleransi terhadap eksploitasi seksual.

Eksploitasi seksual ini pertama kali dilaporkan tiga tahun lalu. Seorang aktivis kemanusiaan Danielle Spencer tiga tahun yang lalu mendengar tentang tuduhan dari sekelompok wanita Syria di sebuah kamp pengungsi di Yordania pada Maret 2015.

Syria

Syria (Reuters)

Spencer melakukan wawancara dan observasi pada sejumlah perempuan yang mengatakan kepadanya bahwa pria dari dewan lokal di daerah seperti Daraa dan Quneitra yang menawarkan bantuan namun ditukar dengan hubungan seks.

Pekerja bantuan mengatakan kepada BBC, eksploitasi seksual itu begitu meluas sehingga beberapa wanita Syria menolak pergi ke pusat distribusi karena orang-orang akan menganggap mereka telah menawarkan tubuh mereka agar mendapatkan bantuan makanan untuk dapat mereka bawa pulang.

United Nations Population Fund (UNPF) melakukan penilaian terhadap kekerasan berbasis gender di wilayah tersebut tahun lalu. Mereka menyimpulkan kalau bantuan kemanusiaan telah ditukar dengan hubungan seksual.

Laporan berjudul Voices From Syria 2018 mencontohkan, anak perempuan atau wanita dewasa ada yang menikahi pejabat untuk waktu singkat. Nikah kontrak ini hanya untuk memberikan layanan seksual. Sebagai imbalan, mereka mendapatkan makanan.

“Para pelaku kekerasan seksual menahan bantuan yang telah dikirimkan dan kemudian meminta wanita memberikan layanan seksual agar mereka mendapatkan makanan,” terang Spencer.

Juru Bicara UNHCR mengatakan, pihaknya mengetahui tuduhan tersebut namun tidak ada informasi dan bukti yang cukup untuk mengidentifikasi dan mengambil tindakan terhadap pelaku atau organisasi mana pun.

Namun UNHCR telah menugaskan penyelidikan baru untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Selain itu juga dilakukan berbagai upaya tambahan guna memperkuat langkah-langkah pencegahan.

(ina/ce1/JPC)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Hizbullah Hujani 320 Roket, Israel Status Darurat 48 Jam

26 August 2024 - 16:53 WIB

National School of Drama (NSD) New Delhi Menutup Asia Pacific Bond for Theatre School (APB)

22 August 2024 - 10:18 WIB

Setiap 15 Menit Satu Perempuan Jadi Korban Rudapaksa di India

19 August 2024 - 15:22 WIB

China Uji Penerbangan Rute Antarkota Ketinggian Rendah

13 August 2024 - 16:42 WIB

Eropa Kecam Serangan Israel Terhadap Warga Palestina di Sekolah Gaza

12 August 2024 - 15:00 WIB

Sebagian Besar Korban Serangan di Sekolah Gaza Terkena Luka Bakar

11 August 2024 - 15:55 WIB

Trending di INTERNASIONAL