BANDA ACEH (RA) – Masyarakat diminta menghindari berita bohong atau hoax dengan melakukan tabayyun; yaitu meneliti dan meyeleksi berita-berita yang beredar serta tidak tergesa-gesa dalam berkesimpulan hingga jelas permasalahannya.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, H. Mulyadi Nurdin Lc, MH saat mengisi pengajian rutin yang digelar Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh, Lingke, Banda Aceh, Rabu 28 Maret 2018, malam.
Dalam penjelasannya, Mulyadi Nurdin mengutip Al Quran Surat Al Hujurat ayat 6, yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
Untuk itu, lanjut Mulyadi Nurdin, melakukan tabayyun (cek dan ricek) terhadap berbagai isu yang berkembang di era digital ini sangat penting agar tidak terjadi fitnah yang berujung pada rusaknya persaudaraan dan kehidupan sosial lainnya.
Lebih lanjut, Mulyadi Nurdin menjelaskan, berita hoax sebenarnya telah berkembang jauh pada zaman-zaman dahulu, termasuk ketika zaman Rasulullah SAW.
“Bahkan istri Rasulullah saw, Siti Aisyah ra, pernah menjadi korban berita hoax yang sempat menghebohkan kaum muslimin ketika itu,” ujar Mulyadi Nurdin.
Mulyadi Nurdin lantas menjelaskan peristiwa munculnya berita hoax yang menimpa Siti Aisyah yang bahkan membuat Rasulullah tak berdaya melawan fitnah tersebut.
Saat itu Ummul Mukminin Aisyah Ra. diisukan telah berselingkuh dengan Shafwan ibn Muaththal. Di satu sisi Nabi sangat sayang pada Aisyah dan berpikir bahwa tak mungkin Siti Aisyah melakukan tindakan tercela tersebut. Tapi di sisi lain, Nabi juga tak berdaya menghadapi isu tersebut yang menyebar luas.
“Akibatnya sampai membuat sikap Nabi terhadap Aisyah berubah. Nabi bersikap dingin terhadap Aisyah,” ujar Mulyadi menceritakan kisah yang membuat Aisyah cukup bersedih.
Efek negatif berita hoax yang menimpa istri Rasulullah tersebut bahkan baru bisa teredam dengan turunnya wahyu dari Allah SWT sebagaimana termaktub dalam Al Quran Surat An Nur, ayat 11-20.
Untuk itu, Mulyadi Nurdin meminta semua pihak untuk membentengi diri dari pengaruh berita bohong dengan melakukan tabayyun terhadap isu-isu yang berkembang. (RA)