MEULABOH (RA) – Sehektar sawah petani Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, diobrak-abrik kawanan gajah liar. Kerugian belasan juta rupiah dialami petani setempat.
Sehektar sawah tersebut, milik Careh (58), warga Gampong Sumber Batu. Kawanan gajah liar mulai merusak area tanaman padinya, pada Selasa (27/3) malam lalu, saat mereka baru memulai panen raya. “Sehari kami panen, baru potong, besok pagi pergi ke sawah, sudah habis padi (gabah) nya,” kata Careh.
Melihat kondisi ini, Careh bersama pekerja tani harian lansung menuju kantor desa untuk melapor. Tim BKSDA perwakilan Aceh Barat, langsung tiba lokasi berupaya mengusir kawanan gajah liar ini.”Tapi harus tunggu sampai malam, karena kawanan gajah itu, turun ke sawah pada malam hari, baru bisa diusir dengan meledakan mercon berdaya ledak tinggi,” jelas Careh.
Ia menjelaskan padi yang habis dimakan, merupakan gabah yang baru selesai dipatong, serta juga tanaman padi yang siap ranum menguning. “Sehektar lebih juga yang diobrak-abrik dengan gajah. Rugi saya,” keluh petani ini.
Terpisah, Camat Kecamatan Meureubo, Drs. Hasmi Zuandi M.Sc, membenarkan mencapai sehektar lebih area sawah petani Desa Sumber Batu, diobrak-abrik kawanan gajah liar yang turun ke desa.
Namun kini, kawanan gajah liar telah berhasil diusir tim BKSDA dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten setempat. “Telah lari gajah liar ini, setelah dikejutkan dengan ledakan mercon,” jelasnya, Senin (2/4).
Hasmi menilai, kawasan Desa Sumber Batu bisa jadi bagian habitat hewan ini, karena hampir tiap tahun terdengar kasus konflik gajah liar di daerah tersebut. Jika telah rutin demikian, Camat ini menyarankan masyarakat dengan mengingat kapan saja kawanan gajah bermigrasi melintas area permukiman itu.
”Jika sudah paham kapan saja waktunya, jangan bercocok tanam disaat waktu bermigrasi hewan ini,” pintanya. (den/mai)