Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 9 Apr 2018 12:58 WIB ·

Israel Tembakkan Rudal ke Syria, 14 Tewas


 Rudal Iran/Net Perbesar

Rudal Iran/Net

Harianrakyataceh.com – Pemerintah Syria dan sekutunya Rusia menyalahkan Israel atas serangan mematikan di bandara militer Syria. Serangan yang terjadi pada Senin, (9/4), menghantam pangkalan udara Tiyas, yang dikenal sebagai T4, dekat Kota Homs.

Dalam insiden tersebut, seorang pengamat mengatakan, sebanyak 14 orang tewas. Israel hingga saat ini belum berkomentar. Syria awalnya menyalahkan AS atas ledakan itu.

Insiden itu terjadi di tengah peringatan internasional atas dugaan serangan kimia terhadap kota yang dikuasai pemberontak Syria. Menanggapi hal tersebut, AS dan Prancis memberi ancaman atas adanya dugaan serangan kimia tersebut.

Perang Syria sudah hampir 8 tahun berlangsung, warga sipil jadi korban, banyak orang jadi pengungsi

Perang Syria sudah hampir 8 tahun berlangsung, warga sipil jadi korban, banyak orang jadi pengungsi (Infografis: Kokoh Praba Wardani/JawaPos.com)

Presiden AS Donald Trump mengatakan, serangan kimia di Douma, di wilayah Ghouta Timur yang diduga dilakukan oleh Presiden Syria Bashar Al Assad merupakan hal yang keji. Dia juga menyebut Assad dengan sebutan ‘binatang’.

Namun, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, tuduhan Assad berada di balik serangan itu adalah provokasi. Moskow mendukung penyelidikan atas insiden-insiden semacam itu, tetapi menentang tuduhan tanpa bukti.

Kepala Organisasi Larangan Senjata Kimia, Ahmet Uzumcu menyatakan keprihatinan serius tentang serangan yang dituduhkan. “Kami saat ini sedang mengumpulkan informasi tentang kemungkinan penggunaan senjata kimia,” katanya seperti dilansir BBC, Senin, (9/4).

Kantor berita Pemerintah Syria, Sana yang mengutip sumber militer, melaporkan pertahanan udara telah menangkis serangan rudal Israel di T4. Rudal-rudal itu ditembakkan oleh Jet F15 Israel di wilayah udara Lebanon.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, ada delapan rudal. Lima ditembak jatuh dan tiga mencapai bagian barat bandara.

Israel jarang mengakui kalau mereka melakukan penyerangan. Namun mereka telah mengakui menyerang sasaran di Syria puluhan kali sejak 2012.

Serangan udara terberatnya di Syria yaitu pada Februari tahun ini, termasuk menargetkan pangkalan udara T4. Israel mengatakan, tidak akan mengizinkan Iran, musuh bebuyutannya, untuk mendirikan pangkalan di Syria atau beroperasi dari sana. Ini dianggap Israel sebagai ancaman besar.

Militer Israel mengatakan, Iran dan Garda Revolusinya telah lama aktif di basis T4, dan menggunakannya untuk mentransfer senjata, termasuk ke kelompok militan Syiah Lebanon Hizbullah, musuh Israel. Mereka juga mengatakan pesawat tak berawak itu diluncurkan dari pangkalan.

Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Syria mengatakan, Iran membangun basis di Syria. Itu berarti orang Iran atau anggota milisi Syiah yang didukung Iran, termasuk di antara 14 orang yang tewas di pangkalan itu.

(iml/trz/JPC)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

27 March 2024 - 13:58 WIB

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain

26 March 2024 - 14:13 WIB

Biadab! Tak Kapok Dikecam, Israel Kini Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis, Gaza selatan

25 March 2024 - 14:21 WIB

Pj Gubernur Bustami Minta Panita Besar Wilayah Aceh Pacu Persiapan PON

16 March 2024 - 16:48 WIB

20 Warga Palestina Tewas, 155 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel saat Menunggu Bantuan di Jalur Gaza

15 March 2024 - 14:42 WIB

520.000 Warga Zionis Israel Tercatat Menderita Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

14 March 2024 - 14:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL