Menu

Mode Gelap
Pemda Simeulue Resmi Aktifkan Jabatan Dua Pejabat Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Alami Kecelakaan Kerja di Malaysia, Haji Uma Bersama PPAM dan BP3MI Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga Bireuen Wali Nanggroe Beri Gelar Kehormatan kepada Pemerintah Federasi Rusia dan Provinsi Tatarstan

METROPOLIS · 26 Apr 2018 03:42 WIB ·

TPID Aceh Diminta Pantau Harga Kebutuhan Pokok


 TPID Aceh Diminta Pantau Harga Kebutuhan Pokok Perbesar

Atasi Angka Inflasi Tinggi

BANDA ACEH (RA) – Para Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) diminta aktif memantau harga kebutuhan pokok di daerah masing-masing demi mengendalikan angka inflasi yang masih tinggi.

Intruksi ini disampaikan Setda Aceh Dermawan yang dibacakan Asisten II Taqwallah dalam acara High Level Meeting TPID Aceh Triwulan I Tahun 2018 dengan tema Pengendalian Inflasi Aceh Tahun 2018 Melalui Penguatan Peran dan Fungsi TPID, di salah satu hotel di Aceh, Rabu (25/4).

“Semua TPID harus aktif memantau kondisi lapangan di daerah masing-masing. Hasil pemantauan nantinya akan menjadi bahan rujukan rencana pembangunan Aceh selanjutnya,” kata Taqwallah.

Dikatakan, pemantauan di lapangan dilakukan setiap TPID terutama terkait pasokan dan harga barang akan menjadi rujukan dalam rencana penanggulangan inflasi di daerah pada masa mendatang.

Ia menjelaskan inflasi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteran masyarakat dan laju pertumbuhan ekonomi di sebuah daerah, inflasi di daerah juga akan mempengaruhi terhadap inflasi secara nasional.

Harus diakuinya, ungkapnya lagi, tingkat inflasi Aceh masih tinggi dibandingkan daerah lainnya. Bahkan untuk Sumatera, Aceh menempati peringkat inflasi tinggi ke empat yakni 3,90 (yoy).

“Pengendalian inflasi di daerah merupakan tanggung jawab bersama karenanya perlu ada kerja sama semua pihak melakukan berbagai upaya mengendalikannya,” katanya lagi.

Pada kesempatan tersebut dia juga meminta pemerintahan di daerah segera tangap dan melakukan antisipasi sejak dini terkait akan datangnya bulan Ramadhan dan disusul lebaran Idufl Fitri.

“Pada momen-momen tersebut, konsumsi masyarakat dipastikan meningkat. Ini harus dapat diantisipasi sejak dini. Ini belum lagi bila nantinya, factor cuaca akan menghadang pada pendistribusian barang-barang kebutuhan,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI provinsi Aceh, Zainal Arifin Lubis pada pemaparannya menyebutkan, rapat koordinasi tersebut dapat merumuskan langkah dan strategi terbaik untuk menekan inflasi di Aceh

Disebutkannya, pembangunan di Aceh bukan permasalahan dana atau bahkan sumber daya. Diketahui, anggaran pendapatan belanja Aceh, terbesar bila dibandingkan dengan daerah lainnya di Sumatera.

“Aceh sangat perlu adanya ide kreatif dan dan koordinasi semua pihak bekerjasama menanggulangi permasalahan yang ada. Masalah beras bukan permasalahan bulog saja, tapi harus ada konstribusi, dari badan cuaca, perhubungan dan juga lembaga-lembaga pemerintahan lainnya,” tukas Zainal A Lubis. (min)

 

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Roadshow Hari Ibu, TP PKK Aceh Besar Kunjungi Makam Malahayati

7 December 2024 - 19:35 WIB

Ketua Komisi IV DPRK Banda Aceh Ajak Para Nakes Kuasai Isu dan Perkembangan Dunia Kesehatan Anak

7 December 2024 - 08:15 WIB

Wartawan Harian Rakyat Aceh Raih Juara 1 Nasional

6 December 2024 - 22:39 WIB

Ditsamapta Polda Aceh Gelar Jumat Berkah

6 December 2024 - 19:37 WIB

Merajut Kedamaian Pasca Pilkada, Wujudkan Harapan Bersama

6 December 2024 - 17:04 WIB

Alami Kecelakaan Kerja di Malaysia, Haji Uma Bersama PPAM dan BP3MI Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga Bireuen

6 December 2024 - 11:17 WIB

Trending di KHAZANAH