Menu

Mode Gelap
Pemda Simeulue Resmi Aktifkan Jabatan Dua Pejabat Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Alami Kecelakaan Kerja di Malaysia, Haji Uma Bersama PPAM dan BP3MI Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga Bireuen Wali Nanggroe Beri Gelar Kehormatan kepada Pemerintah Federasi Rusia dan Provinsi Tatarstan

INTERNASIONAL · 29 Apr 2018 08:45 WIB ·

Mengerikan, Arkeolog Temukan Ratusan Kerangka Anak-anak Korban Tumbal


 Kerangka Ratusan Anak-anak korban tumbal di Peru (National Geographic) Perbesar

Kerangka Ratusan Anak-anak korban tumbal di Peru (National Geographic)

Harianrakyataceh.com – Para Arkeolog menemukan kerangka anak-anak bekas ‘tumbal’ masal. Kerangka bekas ‘tumbal’ anak-anak ini disebut yang terbanyak selama sejarah manusia. Peristiwa kelam itu diyakini terjadi sekitar 550 tahun lalu. Lebih dari 140 anak dikorbankan secara bersamaan di wilayah pesisir Peru.

Kerangka-kerangka ini ditemukan di Trujillo dekat dengan pusat peradaban kuno suku Chimú di Peru. Penemuan didukung oleh National Geographic Society dan secara eksklusif diresmikan juga di National Geographic.

“Saya sendiri tak pernah membayangkan ini,” kata salah satu peneliti utama, John Verano dilansir dari BBC, Sabtu (28/4). “Saya juga tidak berpikir orang lain juga akan membayangkan ini,” tambahnya.

arkeolog kerangka anak, kerangka anak tumbal, korban tumbal peru

Salah seorang arkeolog tengah membersihkan kerangka anak yang diduga sebagai korban tumbal di Peru. (National Geographic)

Korban tersebut berusia 5-14 tahun, namun sebagain besar berusia 8-12 tahun. Ciri-ciri mereka menjadi tumbal adalah karena adanya tanda potongan pada tulang mereka termasuk di tulang dada. Tulang rusuk juga rusak dan jantung telah tiada.

Ada juga korban lainnya yaitu hewan llamas yang mengalami nasib sama. Semuanya berjumlah 200 dan berusia kurang dari 18 bulan. Mereka terkubur menghadap ke Timur, yakni ke pegunungan Andes.

Peneliti utama lainnya, Gabriel Prieto mengatakan, penemuan ini tentu membuat orang bertanya-tanya alasan ritual perngorbanan ini harus terjadi. Bisa jadi ini semacam ritual menghentikan untuk hujan deras dan banjir di daerah yang biasanya kering. Mungkin juga disebabkan karena peristiwa cuaca ekstrem seperti El Nino.

“Kejadian seperti itu mengganggu perikanan laut di daerah itu, sementara banjir di pesisir bisa membuat infrastruktur kanal pertanian Chimu meluas,” katanya.

Penemuan pertama korban ‘tumbal’ manusia di lokasi tersebut yaitu pada 2011 dan dikenal sebagai Huanchaquito-Las Llamas. Terdapat 40 korban anak-anak dan 74 hewan llamas usai penggalian sebuah kuil berusia 3.500 tahun.

Chimu menyembah dewa bulan dan mereka sudah ditaklukkan oleh peradaban Inca hanya beberapa dekade setelah kejadian itu. Sekitar 50 tahun kemudian, Spanyol tiba di Amerika Selatan dan menaklukkan kerajaan Inca secara bergantian.

(BBC/ce1/iml/JPC)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan

6 December 2024 - 15:07 WIB

Korban jiwa akibat Badai Fengal meningkat jadi 20 di Sri Lanka, India

3 December 2024 - 15:20 WIB

Israel Terus Serang Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata

2 December 2024 - 14:54 WIB

Netanyahu isyaratkan serang kembali Lebanon meski gencatan senjata

29 November 2024 - 16:45 WIB

Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang

28 November 2024 - 17:01 WIB

Lima Printer dan Auto Color Chart Reading Portable Table Epson Panen Penghargaan di Good Design Awards 2024

26 November 2024 - 19:14 WIB

Trending di INTERNASIONAL