Harianrakyataceh.com – Tanah berdebu dan asap pembakaran ban sudah berpekan-pekan ini menjadi latar di sebelah timur Kota Gaza, Palestina. Aksi dengan tajuk Al Awdah March selalu dilakukan bersama-sama untuk memperjuangkan tanah Palestina agar dikembalikan oleh Israel. Ayah, ibu, kakak, adik, sampai anak balita tak lupa diajak ikut memperjuangkan kembalinya tanah Palestina.
Mendekat ke perbatasan Gaza dan Israel, kepulan asap pembakaran ban makin pekat. Di batas ini, emosi rakyat Palestina kian meledak-ledak. Darah dan nyawa bahkan menjadi taruhan.
Batu-batu dilemparkan ke seberang perbatasan ke arah Israel. Ini sebagai bentuk protes warga Gaza. Protes atas penindasan hingga penjajahan sistematis yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina.
Mendekat ke pagar perbatasan, batu dibalas dengan peluru tajam yang ditembakkan oleh tentara Israel. Darah rakyat Palestina tumpah. Mereka mati syahid membela tanah air dan bangsanya. Ini terulang setiap pekan.
Hanya anak-anak muda Gaza pemberani saja yang berani mendekat ke gerbang perbatasan Palestina-Israel. Sementara menjauh sekian ratus meter dari perbatasan, kondisi sudah berubah.
Tidak ada emosi meledak-ledak, tensi emosi menurun. Di sini, di dalam tenda-tenda yang mereka buat untuk aksi Al Awdah March, berkumpul ribuan keluarga Palestina. Mereka seperti berlibur untuk mendatangi aksi Al Awdah March. Namun demikian, tujuannya tetap sama, memperjuangkan tanah Palestina yang terjajah agar merdeka.
(ina/ce1/iml/met/trz/JPC)