TAKENGON – YLI Bekerjasama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) – Bappenas melakukan training kesadaran lingkungan kepada sekelompok petani di Alu Tambun, Takengon, kemarin.
Kelompok petani ini merupakan penerima manfaat program dari Desa Bener Pepanyi Kecamatan Permata dan Desa Nosar Baru Kecamatan Bener Kelipah.
Leader project ICCTF-YLI, Tommy Mulyadi mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian training peningkatan kapasitas petani program YLI-ICCTF, diikuti 20 petani perwakilan kelompok. Narasumber dihadirkan yaitu Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc Arif Habibal Umam, S.Si., M.Sc dari Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.
“Materi disampaikan pada training difokuskan pada kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan yang terjadi pada saat ini, khususnya disekitar pinggiran Lut Tawar, Takengon. Selain materi secara teoritis, dilakukan juga praktek lapangan,” terang Tommy.
Peserta training mendapatkan penjelasan bagaimana efek dari kondisi saat ini bila pencemaran lingkungan sekitar Lut Tawar terus berlanjut. Penebangan pohon disekitar Lut Tawar juga akan berefek pada pengurangan debit air Lut tawar yang semakin berkurang saat ini.
Seorang peserta trining, Khairunnas menyebutkan, informasi yang didapat selama pelatihan sangat menarik. Ia sendiri mengaku tahu, bahwa Lut Tawar, memang telah tercemar. Hanya saja, tak begitu faham penyebab dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan ini.
“Ini ilmu baru bagi saya. Tentang kesadaran lingkungan, dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan. Kami banyak menemukan penumpukan sampah di sekitar danau, belum lagi pembakaran lahan dan penebangan pohon,” kata petani yang berusia 30 tahun itu.
Ia juga baru tahu, bahwa pendangkalan danau juga disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan penumpukan sampah. Belum lagi, kurangnya debit air yang menyebabkan kedangkalan disebabkan oleh gundulnya pohon yang mengelilingi Danau Lut Tawar.
“Saya tahu, danau Lut Tawar itu sudah tercemar, hanya saja saat itu belum ada kesadaran lingkungan. Dan dengan trining-trining seperti ini kesadaran kami lebih meningkat, dan kami sadar, betapa menjaga lingkungan ini penting. Termasuk penyakit yang mulai timbul akibat pencemaran lingkungan,” ungakap Khairunnas.
Pengalaman Aiman lain lagi. Ia termasuk pencinta burung. Mendapati jarangnya suara burung berkicau di sekitar Lut Tawar, selama masa trining, ia pun heran. Baru ia sadar bahwa dulu, mudah sekali melihat burung terbang di sekitaran danau, tapi kini, jangankan wujud makhluknya, suaranya saja tak terdengar. rel/min