Menu

Mode Gelap
Danrem Lilawangsa Pugar Makam Nasional Cut Meutia di Aceh Utara Hasan Basri Klarifikasi Dan Minta Maaf Terkait Dugaan Pernyataan Penghinaan Cubo 13 Anak Meninggal Disambar Petir di Kamp Pengungsi Hasan Basri, Cawabup Pidie Jaya Dipoliskan, Diduga Hina Daerah dan Warga Cubo SuperApp BYOND by BSI Siap Meluncur, Layanan Makin Lengkap, Lebih User Friendly, Semakin Aman

METROPOLIS · 6 May 2018 13:54 WIB ·

Training Kesadaran Lingkungan Terhadap Petani Kopi


 Para kelompok petani yang mendapatkan training kesadaran lingkungan digelar YLI - ICCTF – Bappenas di Alu Tambun, Takengon, kemarin. (istimewa Perbesar

Para kelompok petani yang mendapatkan training kesadaran lingkungan digelar YLI - ICCTF – Bappenas di Alu Tambun, Takengon, kemarin. (istimewa

TAKENGON – YLI Bekerjasama dengan ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) – Bappenas melakukan training kesadaran lingkungan kepada sekelompok petani di Alu Tambun, Takengon, kemarin.

Kelompok petani ini merupakan penerima manfaat program dari Desa Bener Pepanyi Kecamatan Permata dan Desa Nosar Baru Kecamatan Bener Kelipah.

Leader project ICCTF-YLI, Tommy Mulyadi mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian training peningkatan kapasitas petani program YLI-ICCTF, diikuti 20 petani perwakilan kelompok. Narasumber dihadirkan yaitu Dr. Ir. Ashabul Anhar, M.Sc Arif Habibal Umam, S.Si., M.Sc dari Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.

“Materi disampaikan pada training difokuskan pada kesadaran masyarakat akan kondisi lingkungan yang terjadi pada saat ini, khususnya disekitar pinggiran Lut Tawar, Takengon. Selain materi secara teoritis, dilakukan juga praktek lapangan,” terang Tommy.

Peserta training mendapatkan penjelasan bagaimana efek dari kondisi saat ini bila pencemaran lingkungan sekitar Lut Tawar terus berlanjut. Penebangan pohon disekitar Lut Tawar juga akan berefek pada pengurangan debit air Lut tawar yang semakin berkurang saat ini.

Seorang peserta trining, Khairunnas menyebutkan, informasi yang didapat selama pelatihan sangat menarik. Ia sendiri mengaku tahu, bahwa Lut Tawar, memang telah tercemar. Hanya saja, tak begitu faham penyebab dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan ini.

 “Ini ilmu baru bagi saya. Tentang kesadaran lingkungan, dan dampak-dampak yang ditimbulkan dari pencemaran lingkungan. Kami banyak menemukan penumpukan sampah di sekitar danau, belum lagi pembakaran lahan dan penebangan pohon,” kata petani yang berusia 30 tahun itu.

Ia juga baru tahu, bahwa pendangkalan danau juga disebabkan oleh pencemaran lingkungan dan penumpukan sampah. Belum lagi, kurangnya debit air yang menyebabkan kedangkalan disebabkan oleh gundulnya pohon yang mengelilingi Danau Lut Tawar.

 “Saya tahu, danau Lut Tawar itu sudah tercemar, hanya saja saat itu belum ada kesadaran lingkungan. Dan dengan trining-trining seperti ini kesadaran kami lebih meningkat, dan kami sadar, betapa menjaga lingkungan ini penting.  Termasuk penyakit yang mulai timbul akibat pencemaran lingkungan,” ungakap Khairunnas.

Pengalaman Aiman lain lagi. Ia termasuk pencinta burung. Mendapati jarangnya suara burung berkicau di sekitar Lut Tawar, selama masa trining, ia pun heran. Baru ia sadar bahwa dulu, mudah sekali melihat burung terbang di sekitaran danau, tapi kini, jangankan wujud makhluknya, suaranya saja tak terdengar. rel/min

 

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Pj Wali Kota Buka Seventeen Eksen SMP Negeri 17 Banda Aceh

4 November 2024 - 19:31 WIB

Rumah Amal Masjid Jamik USK Jalin Kerja Sama Strategis dengan BSI

4 November 2024 - 16:57 WIB

Prodi DKV ISBI Aceh, Sukses Penuhi Kebutuhan Gen Z

4 November 2024 - 16:35 WIB

Pj Bupati Minta Berdayakan Atlet Lokal

2 November 2024 - 14:47 WIB

Dosen ISBI Aceh : Lulus Kuliah Siap Kerja, ISBI Kampusnya

2 November 2024 - 00:28 WIB

Pengurus SPS Aceh Mantapkan Sususan Panitia HUT SPS ke-79

1 November 2024 - 23:52 WIB

Trending di METROPOLIS