SUBULUSSALAM (RA) – Anggota DPRK Subulussalam dari Partai Kebangkitan Bangsa, Rismanto Bancin SPdI, terancam dicopot sebagai anggota DPRK Subulussalam. Pasalnya, anggota dewan dari Dapil II, Kecamatan Penanggalan tersebut dinilai tidak lagi loyal terhadap partainya.
Hal itu terungkap dengan beredarnya surat Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kota Subulussalam yang ditandatangani Ketua dan Sekretaris DPC PKB Subulussalam, H Anwar Rustam Bancin-Dedi Anwar Bancin dengan nomor 009/DPC-05/IV/A.1/X/2018 tertanggal 08 Mei 2018, perihal Pergantian Antar Waktu (PAW).
Surat tersebut ditujukan pada Ketua Dewan Pengurus Wilayah PKB Banda Aceh. Isi surat rekomendasi PAW tersebut, beralasan bahwa berdasarkan hasil musyawarah DPC PKB Kota Subulussalam pada tanggal 2 Mei 2018, berdasarkan laporan Tenni Anak yang merupakan caleg PKB dapil yang sama dengan urutan kedua suara terbanyak pada Pileg 2014 lalu, bahwa Rismanto Bancin tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik kepada Tenni Anak Ampun sesuai fakta integritas yang ditandatangani.
Selain tak memenuhi hak Tenni Anak Ampun, Rismanto Bancin juga dinilai minim partisipasi dalam mendukung dan menyukseskan kandidat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam yang tidak lain calon Wakil Walikota merupakan Sekretaris DPC PKB, Dedi Anwar Bancin yang berpasangan dengan Hj Sartina dengan nomor urut 2.
Dipoin kedua dalam surat tersebut, berdasarkan hasil musyawarah DPC PKB Kota Subulussalam merekomendasikan pada Ketua DPW PKB Aceh agar segera melakukan pergantian antar waktu dari Rismanto Bancin kepada Tenni Anak Ampun sesuai dengan dapil yang sama suara terbanyak kedua, karena Rismanto Bancin tidak melaksanakan dengan baik putusan DPP terkait penetapan dukungan calon Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam dan kewajibannya yang lain sesuai aturan AD/ART PKB dan Fakta Integritas.
Menanggapi beredarnya surat PAW tersebut, Ketua DPC PKB Kota Subulussalam, H Anwar Rustam Bancin melalui sambungan telepon selulernya, Senin (14/5) mengakui terkait kebenaran surat tersebut. Menurut H Tokeh sapaan H Anwar Rustam Bancin, surat tersebut sudah dikirim ke Banda Aceh pada tanggal 9 Mei lalu.
“Benar surat rekomendasi PAW terhadap Rismanto Bancin tersebut kami buat dan sudah kami kirim ke DPW PKB Banda Aceh,” kata H Tokeh, sembari menambahkan, kader PKB Subulussalam yang mendapat tiga kursi di DPRK setempat, dua orang diantaranya akan di PAW. Satunya adalah Dedi Anwar Bancin yang mencalonkan diri sebagai Wakil Walikota Subulussalam berpasangan dengan Hj Sartinal.
Rismanto: Tunjukkan Bukti Kesalahan Saya
SUBULUSSALAM (RA) – Rismanto Bancin, membantah keras atas tudingan tersebut. Mengenai tudingan tidak memenuhi hak kepada Tenni Anak Ampun juga ia bantah.
Menurut Rismanto, tidak satu pasal dan ayat pun didalam AD/ART PKB yang mengatur hak bagi caleg urutan kedua suara terbanyak. Bahkan kata Rismanto, bukan hanya dirinya, dua kader PKB lainnya yang duduk di DPRK juga tidak ada memberi kepada caleg urutan kedua suara terbanyak.
“Itu tidak benar. Bahkan coba anda tanya kepada pak H Anwar Rustam Bancin apakah dua anggota DPRK dari PKB juga melaksanakan hak caleg urutan kedua suara terbanyak, kenapa hanya saya saja yang di usulkan PAW,” ujar Rismanto.
Rismanto juga mengaku segala kewajibannya sebagai kader untuk memberikan kontribusi kepada DPC dan DPW semua dilaksanakan. Mengenai minim partisipasi dalam mendukung dan menyukseskan kandidat pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Subulussalam, Rismanto juga membantah.
Semua kegiatan paslon nomor urut 2 Hj Sartina-Dedi Anwar Bancin juga diikuti, bahkan mobil pribadinya juga dipasang stiker Hj Sartina-Dedi Anwar Bancin. “Semua tuduhan itu tidak benar. Coba tunjukkan dengan bukti yang kuat apa kesalahan saya sehingga diusulkan PAW, tidak ada,” katanya.
Rismanto mengakui ada beberapa keluarga dekatnya tidak mendukung paslon nomor urut 2 dan memilih mendukung paslon lain. Kejadian itu bukan hanya menimpa dirinya, bahkan beberapa keluarga Ketua DPC PKB sendiri ada yang tidak searah dukungan.
“Memang ada beberapa keluarga saya berseberangan dengan saya, tetapi kenapa harus saya yang kena imbasnya. Seperti kita lihat, beberapa keluarga dekat Ketua DPC PKB sendiri beda dukungan,” tutupnya. (lim/bai)