BANDA ACEH (RA) – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, perintahkan seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. Perintah tersebut juga dialamatkan ke Kodam Iskandar Muda (IM).
Menurut Pangdam IM, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin perintah tersebut menyikapi perkembangan stabilitas keamanan saat ini. “Kodam sudah dapat briefing Panglima TNI dan perintah untuk koordinasi dengan kepolisian untuk jaga stabilitas keamanan,” sebutnya, Rabu (16/5).
Katanya, saat ini aparat intelijen Kodam dan Polda Aceh terus melakukan upaya deteksi dan pencegahan dini. Selain itu, memonitor perkembangan situasi dan prediksi ancaman.
“Alhamdulillah, situasi Aceh stabil dan kondusif. Situasi kondusif ini juga dijaga masyarakat,” sebutnya.
Wakapolda Aceh, Brigjen Pol Supriyanto Tarah juga menyatakan situasi Aceh masih kondusif. Bahkan pengakuannya, hasil koordinasi dengan Kasatgas Wilayah Aceh-Sumut Densus 88, kondisi Aceh kondusif.
“Densus 88 memiliki koordinator wilayah. Aceh berada di bawah Sumut (Sumatera Utara) saya telah berkoordinasi dengan Kasatgas,” sebutnya.
Kendati demikian, pihaknya tetap meningkatkan kewaspadaan hingga ke Polsek. Walau telah menempatkan personel di setiap Mako, patroli tetap ditingkatkan.
“Tak ada persiapan pasukan khusus. Pasukan kita on call, kapan saja siap dikerahkan termasuk Kodam memiliki pasukan yang siap bergerak cepat,” jelasnya.
Deklarasi Pemuka Agama
Sementara itu, para pemuka agama Islam, Katolik, Kristen, Budha dan Hindu di Aceh mengecam segala bentuk kekerasan dan terhadap rumah ibadah dan umat bergama di Surabaya, Minggu (13/5).
“Sesungguhnya kekerasan, kebiadaban dalam bentuk apapun atas nama agama manapun di dunia merupakan kejahatan kemanusian yang tidak dapat dibenarkan,” ucap para pemuka agama serentak.
Dalam deklarasi bersama itu, para pemuka agama juga menyatakan berduka cita sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa baik yang meninggal maupun masih dirawat.
“Semoga mereka yang meninggal dalam peristiwa itu diberikan tempat yang layak di sisi tuhan. Pada yang masih dirawat, kami berdoa supaya segera diberikan kesembuhan,” ucap para pemuka agama.
Dalam deklarasi itu, pemuka agama juga meminta pemerintah dan aparat penegak hukum mengusur tuntas peristiwa tersebut.
“Mari kita terus menjaga dan memelihara kerukunan dan persatuan bangsa Indonesia,” sebut pemuka agama diakhir deklarasinya.
Para pemuka agama yang mendeklarasikan sikap tersebut diantaranya Hamid Sarong (Islam), Baron F Pandiangan (Katolik), Idaman Sembiring (Kristen), Yuswar (Budha), Pain (Hindu). (mai)