Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

METROPOLIS · 3 Jun 2018 13:02 WIB ·

Pemblokiran Jalan di Buka


 Pemblokiran Jalan Perbesar

Pemblokiran Jalan

MEULABOH (RA) – Masyarakat Desa Meunasah Rambut dan Desa Putim Kecamatan Kaway XVI, membuka pembokliran total lintas jalan Meulaboh-Tutut, usai kontraktor pelaksana berjanji akan rutin melakukan penyiraman.

Sebelumnya, Sabtu (2/6) dini hari, masyarakat Gampong Putim dan Gampong Meunasah Rambot memblokir akses jalan Meulaboh-Tutut karena terlalu kesal dengan pencemaran debu yang sangat meresahkan kenyamanan penduduk setempat.

Tak ingin larut dalam kondisi ini, warga terpancing emosi sampai memblokir jalan lintas Tengah Aceh ini. Pada lokasi pemblokiran, dijaga penduduk setempat agar tidak ada orang yang datang untuk membuka palang yang telah diletakkan warga membentangi jalan. Pemblokiran menggunakan pepohonan, batang kayu yang bertujuan tidak ada yang dapat melintas.

Salah seorang warga, Nazar (40) saat ditemui dilokasi mengatakan, penutupan akses jalan tersebut kesepakatan dilakukan warga usai menggelar musyawarah. Warga mengaku protes tak tahan hidup dalam pencemaran debu demikian, sampai ramai-ramai sepakat memblokir total badan jalan.

Dirinya menjelasnya, dampak yang paling dirasakan oleh warga saat ini bukan hanya debu yang masuk dan mengendap kedalam rumah, warga juga kehilangan mata pencarian, karena beberapa warung terpaksa tutup lantaran tak ada pelanggan yang mampir.

“Sudah tiga bulan kami rasakan hal seperti dan tidak ada perubahan sama sekali, kali ini kami memblokir total jalan biar tak bisa dilalui, sampai ada pihak yang berwenang benar-benar melakukan pembangunan dan penyiraman jalan setiap hari,” ujarnya.

Usai pihak kontraktor pelaksana sepakat mempercepat pembangunan jalan dan melakukan penyiraman rutin, warga mempersilakan pemboliran jalan untuk dibuka. Namun jika pihak perusahaan tidak menepati janjinya, mak jalan akan kembali di blokir.

Selama ini warga sangat kecewa karena terkesan kontraktor pekerjaan mempermainkan mereka karena pembangunan jalan tak kunjung usai dibangun. “Kami meminta pihak pemerintah dapat mendesak rekanan untuk mempercepat proses pembangunan,” desak warga.

Berdasarkan informasi, perawatan jalan tersebut rampung dibangun pada Tahun 2017 lalu, namun selama masa pemeliharaan, aspal melapisi badan jalan terkelupas. Pembangunan jalan ini juga telah dilaporkan ke aparat hukum untuk segera diusut. (den/bai)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Jadi Khatib Jum’at, Tgk. H. Musannif Sanusi Ajak Masyarakat Aceh Besar Dekatkan Diri dengan Alquran

29 March 2024 - 18:05 WIB

Luncurkan Markas di Tanah Rencong, Wamenkominfo: Upaya Perkuat Ekosistem Startup di Aceh

29 March 2024 - 10:58 WIB

Bank Aceh Layani Penukaran Uang Menjelang Idul Fitri 1445 H

28 March 2024 - 21:36 WIB

Berbagi Kebahagiaan Ramadan, PT Solusi Bangun Andalas Santuni Anak Yatim

28 March 2024 - 19:44 WIB

Kapendam IM Silaturrahmi ke Harian Rakyat Aceh dan PWI

28 March 2024 - 17:45 WIB

Pemuda Aceh Reformasi Minta Pj Gubernur Aceh segera Lantik Kepala BPKS Definitif

28 March 2024 - 15:10 WIB

Trending di METROPOLIS