BANDA ACEH (RA) – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, cuaca buruk masih melanda Aceh hingga akhir bulan. Berdasarkan itu, masyarakat dihimbau untuk waspada terhadap kondisi ini. Terutama bagi nelayan, sejumlah pesisir Aceh masih berpontesi gelombang tinggi.
Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Aceh, Zakaria mengatakan pihaknya memprediksi gelombang tinggi mencapai tiga meter, hujan disertai angin kencang akan melanda Aceh hingga tiga hari ke depan.
“Cuaca buruk yang melanda diakibatkan adanya pembelokan angin di wilayah Aceh, serta adanya peningkatan suhu muka laut Samudra Hindia bagian pesisir. Menghangatnya suhu muka laut mengakibatkan terjadinya peningkatan penguapan uap air. Bila dilihat dari indikator pembangkit cuaca, maka kita perkirakan dua atau tiga hari ke depan Aceh masih berpotensi bertahannya cuaca buruk,” jelasnya, Rabu (20/6).
Zakaria juga menjelaskan, dampak dari cuaca buruk ini juga dikarenakan banyaknya uap air di udara dan dinginnya udara lapisan atas. Maka terjadi kondensasi atau pengembunan sehingga menjadi gumpalan dua awan konvektif yang mengakibatkan turunnya hujan.
“BMKG mengimbau agar masyarakat selalu waspada terhadap hujan lebat dan angin kencang yang dapat merobohkan tiang listrik, pohon tumbang, atau patahnya dahan dan bahkan juga dapat merusakkan atap rumah,” ucap Zakaria.
Sementara bagi warga yang berada di daerah dataran tinggi, diminta meningkatkan kewaspadaannya terhadap tanah longsor. Untuk masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, BMKG mengingatkan potensi gelombang tinggi.
Gelombang tinggi masih perlu diwaspadai karena tinggi maksimum antara 2-4 meter dan minimum antara 0,5-2 meter.
“Gelombang tinggi terjadi di laut Sabang- Banda Aceh, Utara -Timur Aceh, barat- Selatan Aceh, Selatan Malaka bagian Utara dan samudera Hindia Barat Aceh,” sebutnya.
Banda Aceh – Sabang Belum Normal
Akibat dari cuaca buruk, tranpotasi laut Balohan Sabang ke Ule Lheu dan sebalik masih belum normal hingga sekarang ini. Seperti diketahui kemarin kapal pengakut penumpang sempat batal berangkat akibat cuaca buruk ini. Mengakibatkan penumpang membludak di pelabuhan Ule Lheu dan balohan Sabang.
Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue Banda Aceh, Rusmansyah mengatakan hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan kapan akan kembali normal.
“Kemarin ada jadwal keberangkatan kita batalkan karena kita tidak mau ambil risiko, tadi pagi ada keberangkatan, namun kita juga masih lihat kondisi cuaca, bila normal kita layani penumpang, bila tidak akan kita batalkan, untuk saat ini belum normal kita masih melihat kondisi,” katanya. (ibi/mai)