Harianrakyataceh.com – Pencarian Tim SAR Gabungan di hari ke tujuh mulai berbuah hasil. Alat Multibeam Side Scam Sonar yang didatangkan dari Tanjung Pinang berhasil mendeteksi objek diduga bangkai KM Sinar Bangun yang karam Senin (18/6) lalu.
Direktur PT Mahakarya Geo Survey – Ikatan Alumni ITB Henky Suharto sebagai supporting unit Basarnas mengatakan, penemuan diduga bangkai kapal sekitar pukul 11.22 WIB oleh tim survey Basarnas. Kapal ditemukan di koordinat 2 deg 47’ 3.835 N, 98 deg 46’ 10.767 E. Kapal berada di kedalaman 450 meter.
“Kami menyerahkan hasilnya kepada pihak berwenang untuk langkah strategis berikutnya,” kata Henky,Minggu (24/6).
Mereka mengusulkan, agar kendaraan Remote Onderwater Vehicle (ROV) ECA H1000 semi work class untuk melakukan pengangkatan bangkai kapal. “kami menduga masih banyak korban yang masih terperangkap di dalam kapal,” ujarnya.
Dia menjelaskan persentasi kemungkinan itu adalah KM Sinar Bangun yang tenggelam adalah 95 persen. Menimbang, di sekitar lokasi penemuan dalam bentuk lain. “Kalau dari data yang kami terima, tidak ada kesulitan sama sekali untuk penemuannya. Karena alat kita berfungsi secara efektif,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, Danau Toba itu ibarat mangkok yang dalam. Dari kedalaman 0 Km bisa terjun bebas ke 500 meter.
“Kalau ambil garis lurus dari pelabuhan itu seperti kuali,” pungkasnya.
Untuk diketahui, KM Sinar Bangun karam diduga karena overload dan cuaca buruk. Saat kejadian, kapal tanpa manifes itu dihantam ombak yang cukup tinggi hingga berkali-kali sebelum akhirnya oleng dan karam.
(pra/JPC)