Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

DAERAH · 16 Jul 2018 08:00 WIB ·

Tiga Gajah Mati di Bumi Flora


 Tim BKSDA bersama Dokter hewan melalukakn nekropsi terhadap bangkai gajah di area afdeling 6 perkebunan PT. Bumi Flora Desa Jambo Reuhat, Kecamatana Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (13/7).
MAULANA/RAKYAT ACEH Perbesar

Tim BKSDA bersama Dokter hewan melalukakn nekropsi terhadap bangkai gajah di area afdeling 6 perkebunan PT. Bumi Flora Desa Jambo Reuhat, Kecamatana Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Jumat (13/7). MAULANA/RAKYAT ACEH

IDI (RA) – Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo mengungkapkan kematian gajah di area PT. Bumi Flora merupakan kasus ke tiga kalinya. Terakhir bangkai gajah ditemukan warga Kamis, (12/7).

“Ada tiga ekor yang mati di area perkebunan itu. Untuk yang duanya penyebab kematian tidak diketahui, kondisi saat ditemukan sudah membusuk. Sementara yang satu baru ini mati akibat mengalami keracunan,” kata Kepala BKSDA Aceh Sapto Aji Prabowo, Minggu (15/7).

Kematian gajah ini menjadi rentetan daftar terbaru dalam catatan punahnya gajah liar di Aceh. Merujuk data total kematian gajah di Aceh terdapat 58 gajah liar termasuk jinak yang telah mati.

“Mulai 2012 sampai dengan 2018 ada 58 ekor gajah yang telah mati di Aceh. 24 ekor dari jumlah tersebut mati di daerah Aceh Timur dengan berbagai kasus,” beber Sapto.

Disinggung mengenai dominasi kasus kematian, Sapto merincikan untuk Aceh Timur sejak tahun 2016 hingga 2018, ada delapan kasus kematian gajah dengan sebab diburu baik dengan cara diracun dan ditembak.

“Tiga gajah matinya karena di racun, diburu dan ditembak,” katanya.
Selain itu, meminimalisir potensi konflik dan kematian gajah Sapto menyarankan agar pembangunan barier gajah segera direalisasi secara maksimal. Dalam hal itu pula, Sapto menilai pihak perusahaan atau swasta belum berkontribusi baik dalam menangani perkara itu.

“Ini harus banyak peran aktif pihak swasta. Kita melihat peran swasta masih belum terwujud dalam melakukan pembangunan parit gajah,” kata Sapto seraya mengharapkan kasus kematian gajah diarea perusahaan tidak terulang lagi dan diberikan sanksi tegas.

Periksa Karyawan

Kepolisian Aceh Timur bakal meminta keterangan pada karyawan PT. Bumi Flora terkait kematian gajah liar dalam area perkebunan perusahaan tersebut.

“Terkait kasus kematian gajah itu kita akan meminta keterangan dari karyawan perusahaan nantinya,” tegas Kapolres AKBP Wahyu Kucoro.

Sementara itu, Kapolres Wahyu juga mengaku belum mengetahui penyebab kematian mamalia dilindungi itu.

“Upaya lain kita telah berkoordinasi dengan BKSDA. Untuk mengetahui penyebab kematian tim inafis dan BKSDA juga telah mengambil sampel organ gajah untuk diperiksa ke lab forensik,” kata Wahyu. (mag-75/mai)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Diperiksa Tiga Jam, Terlapor Akui Ancam Wartawan Melalui Telepon

18 April 2024 - 20:16 WIB

Bulog Sub Divre Lhokseumawe Pastikan Stok Beras Aman

18 April 2024 - 16:23 WIB

Pemerintah Aceh dan Haji Uma Bantu Pemulangan Jenazah Warga Kota Juang Bireuen

17 April 2024 - 21:03 WIB

Danrem 011/Lilawangsa Pamit Tugas ke Prajurit Saat Halal Bihalal

17 April 2024 - 17:40 WIB

Iskandar Usman Al-farlaky ditunjuk Mualem Cabup Aceh Timur, Ketua IKAPA Siap dukung Penuh

17 April 2024 - 09:56 WIB

Turun Langsung ke Jalan, Kapolres Bireuen Pastikan Arus Balik Mudik Lancar

15 April 2024 - 17:29 WIB

Trending di DAERAH