Menu

Mode Gelap
Pemda Simeulue Resmi Aktifkan Jabatan Dua Pejabat Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Alami Kecelakaan Kerja di Malaysia, Haji Uma Bersama PPAM dan BP3MI Aceh Fasilitasi Pemulangan Warga Bireuen Wali Nanggroe Beri Gelar Kehormatan kepada Pemerintah Federasi Rusia dan Provinsi Tatarstan

INTERNASIONAL · 23 Aug 2018 10:40 WIB ·

Israel Ekspansi 1.000 Rumah Secara Ilegal di Yerusalem


 Pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina (Getty Images)
Perbesar

Pemukiman ilegal Israel di tanah Palestina (Getty Images)

Harianrakyataceh.com – Israel telah menyetujui rencana untuk membangun lebih dari 1.000 rumah permukiman ilegal di Tepi Barat, Yerusalem. Dilansir Al Jazeera pada Kamis, (23/8), Pemerintah Israel mengumumkan pada hari Rabu bahwa rencana untuk membangun 1.004 rumah telah disetujui oleh komite Kementerian Pertahanan.

LSM Peace Now yang memantau dengan ketat bangunan pemukiman Israel, mengatakan bahwa hampir 400 rumah menerima persetujuan akhir untuk pembangunan dimulai, sementara sisanya menunggu persetujuan birokrasi lebih lanjut.

Di antara rumah yang disetujui adalah 370 unit rumah di pemukiman Adam yang ilegal, di mana tiga orang Israel ditikam oleh seorang Palestina pada bulan Juli, satu fatal.

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman telah berjanji untuk membangun 400 rumah baru di permukiman sebagai balasan atas penikaman warga Israel tersebut.

Selain persetujuan terbaru dan menurut laporan media, Pemerintah Israel berencana untuk mempromosikan ratusan unit perumahan lebih dengan mengeluarkan tender dan mempromosikan rencana pembangunan sekitar 300 unit rumah di pemukiman ilegal Beit El, yang terletak di sebelah utara Ramallah.

Pemukiman Israel dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan penghalang utama bagi upaya perdamaian karena mereka dibangun di atas tanah yang diinginkan warga Palestina untuk negara masa depan mereka termasuk Yerusalem Timur yang diduduki. Sekitar 600 ribu warga Israel tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur, wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang 1967.

Komunitas internasional, bersama dengan Palestina menganggap pemukiman ilegal menjadi penghalang utama untuk perdamaian. Ada peringatan bahwa ekspansi permukiman yang berkelanjutan semakin menghilangkan harapan yang tersisa untuk solusi dua negara terhadap konflik Israel-Palestina.

Presiden AS Donald Trump menghindari untuk mengutuk pembangunan permukiman ilegal oleh Pemerintah Israel. Meskipun ia telah mendesak Israel untuk menahan diri.

Administrasi Trump tidak pernah kritis terhadap pembangunan permukiman daripada pendahulunya Barack Obama. LSM Peace Now mengatakan, pembangunan pemukiman West Bank meningkat menjadi 6.742 unit pada 2017 dibandingkan dengan 2.629 tahun sebelumnya, mantan Presiden AS Barack Obama.

Rencana telah diajukan untuk pembangunan 3.794 unit rumah sepanjang tahun ini. Lieberman mengatakan, pada bulan Mei bahwa ia bertujuan untuk mempercepat rencana untuk ribuan rumah pemukiman di Tepi Barat pada tahun 2018.

(ina/JPC)

Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan

6 December 2024 - 15:07 WIB

Korban jiwa akibat Badai Fengal meningkat jadi 20 di Sri Lanka, India

3 December 2024 - 15:20 WIB

Israel Terus Serang Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata

2 December 2024 - 14:54 WIB

Netanyahu isyaratkan serang kembali Lebanon meski gencatan senjata

29 November 2024 - 16:45 WIB

Rusia tawari Ukraina bertukar 630 tahanan perang

28 November 2024 - 17:01 WIB

Lima Printer dan Auto Color Chart Reading Portable Table Epson Panen Penghargaan di Good Design Awards 2024

26 November 2024 - 19:14 WIB

Trending di INTERNASIONAL