Menu

Mode Gelap
Kantor Camat Gandapura Sangat Memprihatinkan, Masyarakat Minta Dibangun Baru Piala AFF 2024 Indonesia vs Myanmar Live di RCTI dan GTV LPLHa Fasilitasi 9 Kali Penggiringan Gajah Liar di Lanskap Cot Girek, Aceh Utara Sekda: Ajang Guru Penggerak Pamer Hasil Belajar dan Inovasi Mahasiswa Informatika Umuslim Peusangan Ikut Pelatihan Desain Grafis

INTERNASIONAL · 27 Aug 2018 08:42 WIB ·

Erdogan: Insya Allah Kami akan Bawa Perdamaian bagi Syria dan Irak


 Erdogan. Net Perbesar

Erdogan. Net

Harianrakyataceh.com –  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bersumpah untuk membawa perdamaian dan keamanan di Irak dan daerah-daerah di Syria. Dia juga mengatakan, organisasi-organisasi teroris di daerah-daerah itu akan dihilangkan.

Turki yang mendukung beberapa kelompok pemberontak di Syria telah bekerjasama dengan Rusia. Rusia adalah negara yang mendukung Presiden Syria Bashar Al Assad, dan Iran untuk resolusi

terhadap krisis.

Sejauh ini telah dilakukan dua operasi lintas batas sepanjang perbatasannya dengan Syria, dan mendirikan belasan pos pengamatan militer di wilayah utara di Idlib, Syria.

Erdogan: Insya Allah Kami akan Bawa Perdamaian bagi Syria dan Irak
Akibat Perang Syria kondisi negara itu menyedihkan (War Childs Dawn)

Idlib yang dikuasai pemberontak merupakan tempat perlindungan bagi warga  dan pemberontak yang mengungsi dari daerah lain di Syria. Idlib juga merupakan tempat pasukan jihadis yang kuat, tetapi telah dilanda gelombang serangan udara dan penembakan beberapa bulan terakhir.

“Insya Allah, kami akan membangun kedamaian yang sama di bagian lain Syria juga. Insya Allah, kami akan membawa perdamaian yang sama ke Irak, di mana organisasi teroris ada di sana,” katanya dilansir dari Reuters, Senin, (27/8).

Erdogan juga menghubungkan konflik-konflik regional dan krisis mata uang yang sedang berlangsung di Turki. Ia menggambarkannya sebagai perang

Lira Turki telah jatuh hampir 40 persen tahun ini, karena kekhawatiran investor atas cengkeraman Erdogan pada kebijakan moneter. Juga karena perselisihan yang dalam dengan Amerika Serikat yang memberikan tekanan pada mata uang.

(iml/JPC)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Mantan Menhan Korsel ditangkap Terkait Deklarasi Darurat Militer

8 December 2024 - 16:51 WIB

Uni Eropa Pantau Ketat Perkembangan di Suriah

8 December 2024 - 16:37 WIB

Sebanyak 34 tahanan dari Gaza utara dibebaskan dengan tanda penyiksaan

6 December 2024 - 15:07 WIB

Korban jiwa akibat Badai Fengal meningkat jadi 20 di Sri Lanka, India

3 December 2024 - 15:20 WIB

Israel Terus Serang Lebanon Selatan Meski Ada Gencatan Senjata

2 December 2024 - 14:54 WIB

Netanyahu isyaratkan serang kembali Lebanon meski gencatan senjata

29 November 2024 - 16:45 WIB

Trending di INTERNASIONAL