SINGKIL (RA) – Kapal Perintis SABUK NUSANTARA tujuan Singkil – Pulau Banyak mati mesin di Teluk Singkil, sekitar pukul 19.30 WIB, Rabu (26/9). Kapal itu ditumpangi 30 orang, enam sipil, dua orang anggota Koramil 01 Pulau Banyak, seorang anggota Polsek Pulau Banyak, tiga balita dan 10 Anak Buah Kapal (ABK).
Kepala Syahbandar Aceh, Yanrizal mengatakan pukul 14.00 WIB seharusnya sudah berangkat, namun ditunda akibat mengalami kerusakan mesin dan bersandar di dermaga CPO, Desa Pulo Sarok, Singkil untuk perbaikan kerusakan mesin.
Setelah melaksanakan perbaikan pada pukul 19.00 WIB, kapal melaksanakan perjalanan dengan menggunakan satu mesin. “Sekitar 30 menit perjalanan mesin mengalami kerusakan, sehingga mengakibatkan kapal tidak bisa belok ke arah kiri,” jelasnya, Kamis (27/9).
Melihat glagat berbahaya, nahkoda dan ABK kapal melempar jangkar agar agar tidak terbawa arus. Selanjutnya, mematikan mesin dan melaporkan perihal kerusakan mesin ke SAR dan Syahbandar Aceh Singkil.
Berikutnya syahbandar berkordinasi dengan SAR Aceh Singkil dan dinas perhubungan untuk melaksanakan evakuasi penumpang.
“Namun tidak bisa dilaksanakan evakuasi penumpang dikarenakan cuaca kurang bagus, serta ombak yang besar sehingga menyulitkan upaya evakuasi. Untuk penumpang kondisi dalam keadaan sehat,” sebutnya.
Evakuasi 30 Penumpang
Tim gabungan berangkat dari dermaga tangkahan Desa Pulo Sarok, Kecamatan Singkil menggunakan satu unit kapal tradisional.
Selain itu, satu unit sea raeder Syahbandar Pulo Banyak, menuju perairan Berok Singkil lokasi kapal perintis SABUK NUSANTARA yang mengalami kerusakan mesin dan terdampar.
Tim mengevakuasi secara bertahap para penumpang ke dermaga Tangkahan Desa Pulo Sarok.
Sementara kapal tradisional tidak bisa melaksanakan evakuasi, akibat arus deras di lokasi dan tidak bisa merapat ke kapal SABUK NUSANTARA. “Alhamdulillah, penumpang sehat,” kata Yanrizal. (idr/mai)