Menu

Mode Gelap
Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Gagal Melesat ke Posisi 2 Aiyub Abbas Percayakan Estafet Bangun Pidie Jaya Pada Said Mulyadi Kasus Dugaan Penyiraman Cabai di Aceh Barat Berakhir Damai Belum Penuhi Janji, Masyarakat Desa Karieng Kecewa Kepada Kajari Bireuen Ramai Kombatan GAM di Aceh Barat Condong Mendukung Hakam-Ayi 

INTERNASIONAL · 11 Oct 2018 01:27 WIB ·

Cari Jamal Khashoggi , Turki Geledah Konsulat Saudi


 Cari Jamal Khashoggi , Turki Geledah Konsulat Saudi Perbesar

 ANKARA – (RA) Gayung bersambut. Arab Saudi mengabulkan permintaan Turki untuk memeriksa kantor konsulatnya di Istanbul. Tujuannya hanya satu. Yakni, mencari jejak Jamal Khashoggi. Jurnalis berkebangsaan Saudi yang tinggal di Amerika Serikat (AS) sejak 2017 itu raib setelah masuk gedung konsulat pada Selasa (2/10).

“Saya berharap penyelidik bisa mendapatkan petunjuk tentang Khashoggi,” ujar Wakil Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) Numan Kurtulmus seperti dilansir saluran televisi CNN Turki kemarin, Selasa (9/10). Dia tidak mau berspekulasi soal penyelidikan. Sebab, saat ini proses investigasi masih berlangsung.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengungkapkan, permintaan Ankara untuk menggeledah konsulat Saudi sudah sesuai Konvensi Wina.

Dalam aturan itu tertulis, gedung konsulat boleh digeledah. Asalkan, penggeledahan dilakukan sesuai prosedur. Juga, yang terpenting, sepengetahuan negara yang bersangkutan.

“Semua dilakukan demi mendukung penyelidikan,” ungkap Aksoy seperti dilansir Reuters.

Kemarin Turki belum menyebutkan tanggal penyelidikan. Namun, pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan berjanji segera melakukan investigasi.

Terkait dengan permintaan Turki itu, sulit memang bagi Saudi menolaknya. Apalagi, sejak berita tentang raibnya Khashoggi tersebar luas, sejumlah negara mengecam Riyadh.

Termasuk, AS. Presiden Donald Trump prihatin mendengar kabar hilangnya Khashoggi. Washington mendesak Saudi untuk terbuka soal kasus tersebut.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini sependapat dengan Trump. “Kami menginginkan investigasi yang tuntas dan transparan,” tegasnya sebagaimana dikutip Associated Press. Harapan itu juga terlontar dari mulut Juru Bicara Komisi HAM PBB Ravina Shamdasani.

Turki menuding Saudi membunuh Khashoggi. Penyebabnya, mantan pemimpin redaksi Al Watan itu sangat rajin mengkritik pemerintah. Bahkan, setelah dia tidak lagi berada di Saudi, kritik jalan terus.

Tudingan tersebut ditampik Riyadh. Menurut Negeri Petrodolar tersebut, Khashoggi sudah meninggalkan konsulat. Dia pulang sekitar satu jam setelah tiba di kantor perwakilan diplomatik Saudi itu. Namun, Turki mementahkan keterangan tersebut. Sebab, rekaman CCTV tidak mendukung klaim Saudi. (sha/c11/hep)

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Militer Israel Rencanakan Serangan Balasan Besar-besaran kepada Iran

6 October 2024 - 15:35 WIB

Epson International Pano Award, Gambar Gunung Bromo yang fantastis Meraih Penghargaan Fotografer Terbaik Asia Tenggara

4 October 2024 - 14:54 WIB

Ahli PBB Desak Penghentian Permusuhan Segera Antara Israel-Lebanon

1 October 2024 - 15:30 WIB

Israel Siap Siap Serang  Lebanon Lewat Jalur Darat

29 September 2024 - 18:37 WIB

Eks Menteri di Singapura Diseret ke Pengadilan karena Nebeng Jet Pribadi

26 September 2024 - 19:06 WIB

Serangan Israel di Lebanon: Korban Tewas Meningkat Menjadi 492, Lebih dari 1.500 Terluka

24 September 2024 - 15:46 WIB

Trending di INTERNASIONAL