Walikota dan Ketua DPRK Ikut Dabuh Rapai
LHOKSEUMAWE (RA) – Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama, Dr. Iskandar AP, membuka secara resmi ACIRAF 2018, di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe, Senin (5/11) malam. Kegiatan itu sendiri berlangsung sejak 4-7 Nopember 2018.
Pembukaan Aceh International Rapa’i Festival (ACIRAF) itu, ditandai dengan menabuh rapa’i yang dipandu oleh Dr. Iskandar AP bersama Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Ketua DPRK Lhokseumawe, M.Yasir, Wakil Walikota, Yusuf Muhammad dan Perwakilan Kementerian Parawisata RI, Tasbir.
Kemudian, juga ikut anggota DPR RI, Muslim, pihak Kejaksaan Agung RI, Anwar Hoesein, Bupati Pidie, Roni Ahmad, Wakil Bupati Aceh Tengah, H. Firdaus, Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz, Panitia Pelaksana ACIRAF dan pejabat lainnya.
Ribuan warga dari berbagai kalangan, ikut menyaksikan pembukaan ACIRAF dan pertunjukan rapa’i yang dikolaborasi dengan musik modern. Usai pembukaan, diawali penampilan grup rapai dengan atraksi debus. Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, Ketua DPRK Lhokseumawe, M.Yasir, ikut tampil dalam grup untuk menabuh rapa’i yang sudah dikolaborasi dengan musik modern tersebut.
Penampilan seniman Aceh, Joel Pasee, menyanyikan lagu “Keuneubah endatu bak mata donya” dengan musik kolosal, menambah semangat para penabuh rapa’i dan masyarakat penonton. Walaupun sempat turun hujan pada pukul 23.30 WIB, tidak menyurutkan semangat ribuan masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan tersebut.
Baik yang berada di atas tribun utama stadion dan ada sebagian warga yang berlindung di bawah panggung utama dan tenda tamu undangan.
Pertunjukan dabuh rapa’i dan perkusi juga ditampilan oleh peserta dari diluar negeri dan dalam negeri, seperti asal Negeri Jiran Malaysia, India, Thailand dan Indonesia.
Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerja Sama, Dr.
Iskandar AP, dalam sambutannya, mengatakan, dengan kegiatan ACIRAF 2018 di Lhokseumawe ini dapat memikat daya tarik wisatawan manca negara dan dalam negeri.
“Target kita bisa mendatangkan 3 juta wisatawan pada tahun 2018.
Untuk Lhokseumawe, ini kegiatan ACIRAF yang perdana dengan menghadirkan peserta dari Malaysia, India, Thailand dan Indonesia,”ucapnya, seraya menambahkan, kita harus menghormati tamu yang hadir tersebut, termasuk dari sejumlah daerah di Indonesia.
Perwakilan Kementerian Parawisata RI, Tasbir, menyatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan Aceh International Rapa’i Festival yang berlangsung di Lhokseumawe. ” Seperti kita ketahui bersama, bahwa untuk kesenian Aceh memang telah mendunia, baik itu tari seudati, tari saman, ratoh jaroe, rapa’i maupun seni Aceh lainnya,”ucap Tasbir.
Ia mengatakan, rapa’i ini merupakan alat musik tradisional Aceh dan termasuk warisan indatu Aceh. Maka untuk itu ia berharap kita semua harus mampu melestarikan seni dan budaya Aceh tersebut. (arm/min)