Menu

Mode Gelap
Eksebisi Panahan Berkuda di Aceh Tamiang Memukau Ribuan Penonton Oki Setiana Dewi Bangga Khabib Nurmagomedov Akan Datang ke Indonesia Stop Politisasi Investasi: Masyarakat Aceh Barat Masih Berharap dengan MIFA Raih Juara Satu Tingkat Provinsi, Tim Kihajar STEM SMKN 1 Tapaktuan Wakili Aceh ke Tingkat Nasional Manajemen MIFA Melawan, Ribuan Karyawan Mulai Panik

INTERNASIONAL · 16 Nov 2018 10:41 WIB ·

Aung San Suu Kyi Dipermalukan di KTT ASEAN


 KECEWA: Aung San Suu Kyi sebelum pidato di Naypyitaw, (REUTERS/Soe Zeya Tun) Perbesar

KECEWA: Aung San Suu Kyi sebelum pidato di Naypyitaw, (REUTERS/Soe Zeya Tun)

Harianrakyataceh.com, SINGAPURA – KTT ke-33 ASEAN di Singapura kemarin jadi pengalaman tak mengenakkan bagi penasihat negaa Myanmar Aung San Suu Kyi. Dia dipermalukan di depan umum oleh beberapa peserta konferensi karena tak berbuat apa-apa untuk mengatasi kekerasan terhadap etnis Rohingya.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad adalah yang paling keras mengecam Suu Kyi. Dia kecewa karena pemimpin de facto Myanmar itu melupakan latar belakangnya sebagai pejuang HAM dan demokrasi. Apa yang dilakukan oleh Mahathir merubah kebiasaan yang terjadi pada acara diplomatik yang biasanya berlangsung ramah.

“Seseorang yang pernah ditahan karena perjuangan demi hak asasi sebelumnya, seharusnya mengetahui penderitaan orang lain bukan malah menyalahkan yang menderita,” kata Mahathir seperti dilansir ABC, Selasa (13/11).

Pernyataan keras Mahathir itu di luar kebiasaan forum ASEAN yang biasanya berlangsung ramah. Namun, persekusi etnis Rohingya di Myanmar bukan tragedi biasa. Sejak 2016 sudah 10 ribu warga sipil tewas dan hampir 750 ribu mengungsi akibat konflik yang berpusat di Negara Bagian Rakhine itu.

Seorang diplomat Asia Tenggara yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, “Anda dapat merasakan, dia (Suu Kyi) tidak diterima oleh semua orang seperti dulu. Semua orang mengharapkan ia bisa berbuat lebih banyak,” katanya.

Situasi makin buruk bagi Suu Kyi ketika Wakil Presiden AS Mike Pence pada Rabu (14/11) mengatakan di hadapan para pemimpin ASEAN lainnya bahwa kekerasan dan penganiayaan terhadap Rohingya tak termaafkan.

Namun, semua tekanan itu tampaknya tak mampu menggugah hati Suu Kyi. Dia tetap menyatakan kekerasan di Rakhine sebagai masalah Myanmar yang tak bisa dipahami orang luar. (ina/JPC)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Israel Serang Lebanon, 140 Ribu Warga Mengungsi dari Selatan

12 September 2024 - 14:51 WIB

Hizbullah Hujani 320 Roket, Israel Status Darurat 48 Jam

26 August 2024 - 16:53 WIB

National School of Drama (NSD) New Delhi Menutup Asia Pacific Bond for Theatre School (APB)

22 August 2024 - 10:18 WIB

Setiap 15 Menit Satu Perempuan Jadi Korban Rudapaksa di India

19 August 2024 - 15:22 WIB

China Uji Penerbangan Rute Antarkota Ketinggian Rendah

13 August 2024 - 16:42 WIB

Eropa Kecam Serangan Israel Terhadap Warga Palestina di Sekolah Gaza

12 August 2024 - 15:00 WIB

Trending di INTERNASIONAL