BIREUEN (RA) – Hujan deras yang melanda Kabupaten Bireuen, Jumat (16/11) sore sampai malam kemarin, memicu terjadi banjir bandang akibat meluapnya aliran air Krueng Pineung kepemukiman warga di Desa Darussalam Kecamatan Peusangan Selatan, dampaknya juga beberapa rumah rusak berat dan ringan diterjang air bah turut menghancurkan jembatan gantung.
Menyikapi bencana alam tersebut Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos turun langsung kelokasi melihat kerusakan didampinggi Kasdim 0111/Bireuen Mayor Arm Ranna Hidfitriyadi, S.Sos, Anggota DPRK Bireuen Faisal Hasballah dan Fajri Fauzan, Kepala BPBD Muhammad Nasir, SP.,MSM, kadis PUPR Fadli,ST.,MSM, kadis PMGPKB Bob Miswar, SSTP.,MSi dan Muspika juga perangkat desa setempat.
“Untuk rumah warga miskin rusak berat secepatnya kita perbaiki agar kembali memiliki tempat tinggal dan kerusakan seperti tebing sungai, jembatan, maupun lainnya hari minggu ini kami duduk rapat membahas langkah penanganan, mana ditangani BPBD, PUPR dan Dana Desa,”.
Hal tersebut diutarakan Bupati Bireuen dikonfirmasi Rakyat Aceh, Sabtu (17/11) siang selesai meninjau lokasi banjir dan menyaksikan dampak kerusakan terjadi, termasuk SDN 4 Peusangan Selatan teremdam berlumpur tidak bisa mengelar proses belajar dan mengajar kemarin.
“Jembatan gantung putus dan ambruk dibangun lain dan mengamankan tiang abudmen jembatan rangka baja di Pante Karya Peusangan Siblah Krueng, harus dipasang batu gajah/batu gunung, tebing sungai rusak ditangani pada titik fokus untuk mengarahkan airnya” jelas bupati.
Sementara, sebelumnya Bupati Saifannur saat bertemu dengan pejabat terkait dan perangkat desa dipusat desa diantaranya mengatakan. Untuk penanganan banjir ini agar dapat kita fikirkan bersama, gerakan terkoordinir tidak bekerja sendiri-sendiri.
“Jangan diharap bantuan dari luar dulu yang penting kita bekerja dengan baik dan jangan panik, besok kita duduk bahas apa yang harus kita tangani, warga tidak ada tempat tinggal dipengungsian sementara dan kita berfikir memperbaiki kerusakan rumahnya,” tutur Saifannur.
“Saya harapkan kepada BPBD dan keuchik agar dibuat dokumentasi bisu atau foto kerusakannya, pasukan untuk tanggap darurat bisa kita minta bantuan Kodim 0111/Bireuen dan Batalion Raider 113/JS,” tegas Bupati Bireuen.
Dalam pertemuan itu anggota DPRK Bireuen dari Gerindra Faisal Hasballah juga hadir Fajri Fauzan dari Golkar turut memberi apresiasi kepada Bupati Bireuen H Saifannur,S.Sos dan tim gabungan telah merespon cepat penanganan bencana di Darussalam dan berharap rumah warga rusak juga infrastruktur dapat diperbaiki.
Sementara itu juga Kadis PUPR Fadli,ST, MSM dan Kadis PMGPKB Bob Miswar, S.STP.,MSi, juga Azwani atau Keuchik Ali Desa Suak serta Keuchik Tanjung Beuridi A Hamid mengatakan, akibat banjir itu satu unit jembatan gantung panjang 94 meter di Dusun Krueng Cut Desa Tanjung Beuridi ambruk dan hancur disapu air bah.
Jembatan penyeberangan menuju kebun produktif milik warga bisa tembus ke Desa Darussalam, Suak Kecamatan Peusangan Selatan dan Buket Sudah Peusangan Siblah Krueng itu, dibangun tahun 2017 lalu dibiayai dengan Dana Desa Rp500 juta lebih.
“Iya jembatan ini dibangun dengan dana desa dan untuk pembangunan kembali kita harapkan dapat ditangani dengan dana APBK,” ujar Bob Miswar ditanyai Rakyat Aceh saat Bupati dan rombongan meninjau lokasi ambruknya jembatan itu.
Sekdes Darussalam Barmawi bersama Murhalin Kaur Pembangunan dan Burhani ketua pemuda, di lokasi mengatakan, saat banjir menerjang desa dengan ketinggian air sekitar 1 meter, rata-rata warga Dusun Cot Bate selamatkan diri ke Desa Tanjung Beuridi.
Akibat banjir itu ada rumah warga yang rusak berat dan ringan juga terendam banjir lumpur sehingga masih terus dibersihan oleh masing-masing pemilik rumah. “Kami harap rumah warga rusak berat segera diperbaiki juga tebing sungai amblas tidak jauh lagi dari jalan dan rumah warga,” imbuh Murhalin dan Burhani.
Sementara itu juga teungku imum Desa Pante Karya Peusangan Siblah Krueng Tgk Rusmitar, didampinggi Zulkifli selaku warga menginformasikan kepada Rakyat Aceh, ditemui dilokasi, Sabtu (17/11) dampak banjir itu 10 hektare sawah di Dusun Leubok Setuy terendam banjir.
Selain itu jembatan gantung Krueng Meuh dua kabel baja putus, juga tiang abudmen jembatan rangka baja Pante Karya sudah terkikis banjir, WC masjid ambruk jatuh dalam sungai dan tebing sungai dihalaman masjid amblas. “Kami harap dilakukan penanganan agar tidak rusak parah,” imbuh Tgk Rusmitar.
Kemudian Kepala Dinas Sosial Bireuen Drs Murdani kepada Rakyat Aceh mengatakan, dampak hujan deras dengan intensitas tinggi Jumat (16/11) pukul 19.00 Wib, hingga menimbulkan banjir luapan dimaksud.
Dampak terjadi kerusakan rumah warga Desa Darussalam di Dusun Cot Bate milik Muhammad Isa (30) tanggungan tiga orang rumah kontruksi kayu kondisi hilang terbawa air tanpa bekas (rangka rumah terbawa arus sekitar 20 meter dari tapak dasar). (RAH)