Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

KHAZANAH · 19 Nov 2018 03:49 WIB ·

Jangan Berputus Asa dalam Berdoa


 Tgk Imran Abu Bakar M.Sy, Perbesar

Tgk Imran Abu Bakar M.Sy,

SEORANG muslim membutuhkan Allah SWT setiap saat. Maka, Allah memperkenankan setiap hamba untuk berdoa dan meminta pertolongan dan segala sesuatu kebutuhan kepada-Nya.

Allah memberikan segala kebutuhan manusia dalam menjalani hidupnya. Meski demikian, manusia diminta untuk memintanya kepada Allah dengan cara berdoa. Seperti janji Allah dalam Surat Al Mukmin ayat 60, “Mintalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan”‎

Namun, ada kalanya doa bisa cepat terbalas. Tetapi, ada kalanya pula kita harus menunggu lama lantaran doa kita belum juga dijawab oleh Allah SWT.‎ Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berkali-kali menemui pertanyaan seperti ini, mengapa Allah tidak mengabulkan doaku? Atau terkadang manusia bertanya-tanya mengapa dirinya masih hidup dalam kemiskinan, padahal ia telah berdoa agar mendapat rezeki dari Allah.

Ketua Umum Pengurus Besar Rabithah Thaliban Aceh (PB RTA)‎, Tgk Imran Abu Bakar M.Sy, mengungkapkan, setiap doa yang dimintakan dan dipanjatkan oleh seorang hamba kepada Allah pasti dijawab dan dikabulkan, hanya saja terkadang membutuhkan sedikit proses, waktu dan hanya Allah paling tahu yang terbaik diberikan untuk hambanya yang berdoa.

“Kita semua sebagai umat Islam pastilah pernah berdoa memohon pertolongan pada Allah, baik untuk kebahagiaan di dunia dengan hidup berkah dan mudah rezeki maupun keselamatan di akhirat. Namun tidak semua orang yang berdoa itu langsung dikabulkan oleh Allah. Bagi yang terkabul doanya, bersyukurlah dan tetap waspada, jangan sampai dengan terkabulnya doa itu merasa lebih dekat kepada Allah daripada orang yang belum terkabul doanya,” ujar Tgk Imran Abubakar.

Hal itu disampaikannya saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) Rabu (14/11/2018) malam, yang dipandu moderator Teuku Farhan.

Ia menyebutkan, umumnya orang berkeyakinan bahwa sesuatu yang dia minta dalam doanya kepada Allah adalah hal terbaik untuknya. Padahal, belum tentu hal itu baik untuknya, dalam pengetahuan Allah. Karena itulah, terkadang, Allah menahan doa kita, karena hal itu lebih baik bagi kita, daripada Allah memberikan sesuatu yang kita inginkan.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Baqarah ayat 216 yang artinya,‎ “Bisa jadi, kalian membenci sesuatu, padahal itu baik bagi kalian. Terkadang pula, kalian mencintai sesuatu, padahal itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui dan kalian tidak mengetahui”.

“Bagian ini penting untuk dipahami, agar kita tidak berburuk sangka kepada Allah, ketika merasa doa kita tidak kunjung dikabulkan. Kita harus selalu yakin bahwa Allah lebih tahu hal terbaik untuk kita karena Dialah yang menciptakan manusia dan Dia adalah Dzat yang Mahasempurna ilmu-Nya. Sebagaimana layaknya produsen sebuah produk, umumnya, dia lebih tahu bentuk perlakuan terbaik untuk produknya dibandingkan pengguna,” jelas Tgk. Imran.‎

Hanya saja, tidak semua bentuk kasih sayang Allah bisa kita ketahui. Tidak semua kasih sayang-Nya, Dia wujudkan dalam bentuk rezeki. Tidak pula dalam bentuk doa yang dikabulkan. Bersabarlah, barangkali, belum saatnya kesempatan itu Anda dapatkan.‎

Dijelaskannya, saat doa kita tak kunjung terkabul, mungkin Allah juga sedang memperhatikan kesungguhanmu dalam berdoa.‌‎ Bisa jadi Allah menyukai doamu dan bagaimana tata cara kita berdoa, sehingga doanya masih tertahan.

Di sisi lain, bisa jadi Allah tidak menyukai doa kita dan bagaimana cara kita berdoa, sehingga dalam waktu singkat doanya langsung terkabul, dengan catatan rezeki yang instan didapatkan bisa sekejap saja hilang .

“Sederhananya, doa yang tidak segera dikabulkan akan membuat kita lebih lama merendahkan diri penuh harap dan berlindung kepada-Nya, membuat waktu kita berinteraksi dengan-Nya menjadi lebih lama. Ketika selama ini kita jarang meluangkan waktu untuk berinteraksi dengan Allah, maka saat doa kita belum terkabul. Mungkin itulah cara Allah supaya Ia bisa melepas rindu dengan kita yang sudah lama tak berjumpa di dalam doa dan sujud kita,” ungkapnya.

Tgk. Imran yang juga kandidat Doktor Fiqih Modern UIN Ar-Raniry ini menyampaikan, jangan putus asa dalam berdoa. Umumnya, manusia tidak sabar dengan keinginannya. Semua berharap, sebisa mungkin, keinginannya bisa terwujud secara instan. Atau minimal, tidak menunggu waktu yang lama. Prinsip semacam ini memberikan dampak buruk ketika kita berdoa kemudian tidak kunjung dikabulkan.

Biasanya, muncul rasa bosan dan putus asa. Padahal, perlu diketahui, putus asa merupakan salah satu sebab doa kita tidak dikabulkan. “Tidak hentinya doa seorang hamba akan dikabulkan, selama bukan doa yang mengandung maksiat atau memutus silaturahim, dan doa yang tidak tergesa-gesa,” terangnya.

Terakhir, ikhtiar, doa, dan tawakal adalah satu paket kunci untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Ikhtiar tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan doa, begitu juga dengan doa yang dipanjatkan, tidak akan ada artinya jika kita tidak berikhtiar dan bertawakal penuh kesungguhan. Semuanya saling berkaitan dan punya fungsinya dalam kehidupan.

Berdoa merupakan wujud bahwa Allah lah yang menentukan segala hasil dari Ikhtiar kita. Sedangkan ikhtiar merupakan wujud aksi kita untuk meraih keinginan dan harapan. Karena ikhtiar itu adalah bergerak bukan diam dan membutuhkan aksi nyata dan penuh kesungguhan.

Selain kesungguhan dalam berdoa, berikhtiar dan bertawakal, juga harus diiringi dengan tujuan yang suci yaitu semata-mata karena ingin mendapat ridha Allah. Sejatinya, ketika ridha Allah yang menjadi tujuan sebagai pengiring doa, ikhtiar dan tawakal untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, maka senantiasa kita harus mendekatkan diri kepada-Nya.

“Sadarlah, selama ini kita terjebak akan doa yang panjatkan, kita senantiasa mengharapkan dan menginginkan yang terbaik dari Allah, tetapi kita begitu jarang meminta dan berusaha untuk bisa menjadi lebih baik lagi. Maka selain kesungguhan dan tujuan sebagai pengiring doa, ikhtiar dan tawakal kita untuk sesuatu yang kita inginkan, alangkah lebih baiknya jika kita iringi dengan upaya memperbaiki diri. Ingatlah bahwa Allah memiliki skenario yang indah atas jawaban dari doa, ikhtiar dan tawakal hamba-Nya melalui hal yang tak diduga-duga, melalui arah yang tidak disangka-sangka,” pungkasnya. (ra)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Terlambat Mengkadha Puasa Hingga Masuk Ramadhan Selanjutnya

27 March 2024 - 13:36 WIB

Remaja Masjid Hasanul Basri Gandapura Gelar Daurah Ramadan Gratis

26 March 2024 - 19:38 WIB

11 Manfaat Puasa Menurut Ilmu Kesehatan

26 March 2024 - 14:02 WIB

Hari-hari Imam Syafi’i Selama Bulan Ramadhan

25 March 2024 - 14:10 WIB

5 Penyakit Kronis Ini Dapat Dikurangi Resikonya dengan Berpuasa, Penyakit Apa Saja?

24 March 2024 - 15:32 WIB

Urutan Keutamaan Makanan dan Minuman Berbuka Puasa beserta Hikmahnya

24 March 2024 - 14:20 WIB

Trending di KHAZANAH