Menu

Mode Gelap
Nurul Akmal Ungkap Masih Belum Ingin Pensiun dari Angkat Besi Hari Terakhir Pendaftaran CPNS 2024, ini 10 Instansi Pusat yang Masih Sepi Peminat Pembukaan Lahan Besar-besaran Tanpa Amdal, YARA Surati Pj Walikota Minta Aktivitas PT SPT Dihentikan Atlet PON Triathlon Jawa Timur Raih Emas Pertama Mencari Pengganti Tusop di Pilkada Aceh

Uncategorized · 19 Nov 2018 04:36 WIB ·

Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Serangan Jantung dan Stroke


 Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Serangan Jantung dan Stroke Perbesar

PARA peneliti dari Pusat Penelitian Keenan untuk Ilmu Biomedis di Rumah Sakit St. Michael di Toronto menemukan kadar protein penting meningkat setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun.

Diterbitkan di Nature Communications, penelitian ini mengungkapkan bahwa protein bisa menghambat penyebab utama pendarahan dan penyakit kardiovaskular.

Protein plasma ini disebut Apolipoprotein A-IV atau ApoA-IV. Semakin tinggi tingkat ApoA-IV, maka akan semakin rendah tingkat penyakit kardiovaskular.

ApoA-IV bisa memblokir glikoprotein platelet permukaan GPIIbIIIa atau integrin αIIβ3.

Reseptor trombosit ini membantu menggumpal trombosit dalam darah yang disebut agregasi trombosit. Ini bisa memblokir aliran darah, yang menyebabkan trombosis.

“Agregasi platelet bisa menyelamatkan nyawa karena bisa menghentikan pendarahan di pembuluh yang rusak,” kata Direktur Platform untuk Hematologi, Kanker dan Penyakit Imunologi di pusat penelitian Keenan dan peneliti utama studi tersebut, Dr. Heyu Ni, seperti dilansir laman MSN, Kamis (15/11).

“Tapi kami biasanya tidak ingin trombosit memblokir aliran darah di pembuluh. Ini adalah trombosis dan jika oklusi pembuluh darah terjadi di jantung atau otak, maka hal itu bisa menyebabkan serangan jantung, stroke atau kematian,” jelas Dr. Ni.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, setiap tahun ada 790 ribu orang Amerika mengalami serangan jantung dan sekitar 795 ribu orang Amerika mengalami stroke.

Setelah setiap makan, trombosit dirangsang, yang berarti mereka bisa terikat lebih mudah.

Ketika ApoA-IV meningkatkan sirkulasi darah setelah makan lemak tak jenuh, itu bisa mengubah bentuknya untuk mendukung peningkatan aliran darah, sehingga risiko serangan jantung dan stroke juga menurun.

“Ini adalah studi pertama yang menghubungkan ApoA-IV dengan trombosit dan trombosis,” kata Dr. Ni.

“Dengan pekerjaan ini, kami juga telah menjelaskan mengapa tingkat yang lebih tinggi dari ApoA-IV bisa memperlambat penumpukan plak di pembuluh darah, yang dikenal sebagai atherosclerosis, karena proses ini juga terkait dengan fungsi trombosit,” tambah Dr. Ni.

Para peneliti juga menemukan bahwa ApoA-IV memiliki ritme sirkadian yang menyebabkannya paling aktif semalaman dan paling tidak aktif di pagi hari.

Ini berarti bahwa ketika seseorang makan makanan tinggi lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, serta mengikuti pola tidur yang tepat, maka protein ApoA-IV bisa membantu melindungi mereka dari serangan jantung dan stroke.

Para ilmuwan berharap penelitian di masa depan bisa mengungkapkan bagaimana menggunakan penelitian ini untuk membuat terapi yang ditargetkan pada penyakit kardiovaskular.(fny/jpnn)

Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Polisi Selidiki Penyebab Kematian Jamaluddin di dalam Mobil

5 September 2024 - 18:03 WIB

Jumat Baraqah, Ditlantas Polda Aceh Bagikan Nasi Kotak di Pasar Lambaro

30 August 2024 - 16:44 WIB

Hanura Lhokseumawe Siap Menangkan Bapaslon Fathani-Zarkasyi

30 August 2024 - 16:34 WIB

Dr Kurdi Juarai ASN Award 2023 tingkat Nasional

28 August 2024 - 18:16 WIB

Pavel Durov CEO Telegram Ditangkap di Bandara

25 August 2024 - 15:24 WIB

IAIN Lhokseumawe Kantongi Izin Buka Program S3 Studi Islam

22 August 2024 - 16:29 WIB

Trending di Uncategorized