class="post-template-default single single-post postid-15844 single-format-standard wp-custom-logo" >

Menu

Mode Gelap
Mendagri Sudah Tiba di Aceh Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Staf Khusus Menhan Megafactory Baterai Tesla di Shanghai Resmi Beroperasi BNN Aceh Bongkar Jaringan Narkoba Internasional – Sita Ratusan Kilogram Ganja dan Puluhan Kilogram Sabu Mualem – Dek Fadh Dilantik 12 Februari

NASIONAL · 21 Nov 2018 10:35 WIB ·

Jubir: 50 Penceramah Berpaham Radikal Sedang Didekati BIN


 Kantor BIN (Dok. Istimewa) Perbesar

Kantor BIN (Dok. Istimewa)

Harianrakyataceh.com – Badan Intelijen Negara (BIN) sedang melakukan pendekatan terhadap 50 penceramah yang dianggap membawa semangat radikalisme. Para penceramah ini merupakan penceramah di 41 masjid dilingkungan pemerintah.

Jurubicara BIN, Wawan Hari Purwanto menjelaskan pendekatan ini untuk mengajak penceramah berubah agar tidak memberikan khotbah radikal yang bertentangan dengan Pancasila.

Menurutnya pendekatan ini adalah upaya dari hati ke hati dan dalam pendekatan, BIN berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI).

“Selama ini kita lakukan pendekatan dan dialogis, kita ingin memberikan literasi, ini kan persoalan yang perlu diliterasi dan kesalahpahaman begini bisa terjadi di mana saja. Jadi tetap harus ada upaya dari hati ke hati itu ada perubahan, karena kita perlu menjaga keamanan dan ketertiban,” ujarnya di Jakarta Selatan, Selasa (20/11).

Lebih lanjut Wawan menjelaskan dalam pendekatan kepada penceramah, BIN menerapkan tiga kategori radikal, yakni rendah, sedang, dan tinggi. Setiap katergori memiliki pendekatan yang berbeda.

Ia mencontohkan untuk kategori tinggi, para penceramah menunjukkan sikap simpati terhadap kelompok militan ISIS, kelompok Abu Sayyaf di Marawi, Filipina dan mempengaruhi sikap publik dengan mengutip ayat-ayat perang. Untuk kategori ini dilakukan pendekatan yang lebih tajam dengan tujuan menetralisir keadaan pasca ceramah.

“Kalau yang rendah ya masih dalam kategori yang masih ditolerir nilainya. Kalau sedang sudah mulai mengarah ke kuning, kuning itu perlu disikapi lebih. Tapi yang merah artinya sudah parahlah, ini perlu lebih tajam lagi untuk bagaimana menetralisir keadaan,” ujar Wawan. [nes]

Artikel ini telah dibaca 15 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

Deddy Corbuzier Diangkat Jadi Staf Khusus Menhan

11 February 2025 - 16:50 WIB

Efisiensi Anggaran Rp50,59 Triliun, Tamsil Linrung: Daerah Bisa Tetap Mendapat Tambahan Dana

10 February 2025 - 19:18 WIB

Kebakaran di Gedung Kementerian ATR/BPN, Nusron Wahid Pastikan Dokumen Pertanahan Tidak Terbakar

9 February 2025 - 15:15 WIB

Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat

9 February 2025 - 15:04 WIB

Yayasan Bhakti Alumni Akpol 1996 Hibahkan Renovasi Kantor Penelitian dan Publikasi Ilmiah STIK PTIK

6 February 2025 - 21:59 WIB

Haji Uma Fasilitasi Pemulangan Jenazah Warga Gayo Lues dari Kepulauan Riau

6 February 2025 - 15:43 WIB

Trending di NASIONAL