BIREUEN (RA) – Hujan deras menguyur Kota Bireuen dan sekitarnya sejak sore hari hingga berita ini dikirim ke meja redaksi, Kamis (6/12) pukul 22.30 Wib, memicu terjadinya banjir merendam sejumlah desa dan rumah sekolah dalam Kecamatan Peudada.
Pantauan dan keterangan sementara diperoleh Rakyat Aceh banjir terjadi akibat meluapnya alur sungai yang tidak mampu menampung tingginya debit air tersebut, sampai ikut meluap sampai ke jalan Banda Aceh-Medan sekitar simpang SMAN 1 Peudada, termasuk sekolah SMP dan SD disekitarnya.
Kepala Dinas Sosial Bireuen, Drs Murdani melaporkan bahwa sampai pukul 21.00 Wib sudah tujuh rumah tergenang banjir dengan ketinggian air mencapai 1 meter di Desa Dayah Mon Ara, dan di Desa Tgk Dibathon Kecamatan Peudada ketinggian air terus meningkat 80 Cm.
“Di Desa Tgk Dibathon ketinggian air terus meningkat mencapai 80 cm rata-rata di rumah warga, warga terjebak di rumah masing-masing karena tidak bisa di evakuasi mengingat arus di jalan sangat kencang dan tinggi,” ungkapnya.
Adapun rumah yang tergenang dan pemiliknya harus di evakuasi di Desa Dayah Mon Ara antaranya. Ruslaini (janda), tanggungan 5 orang 1 bayi, Sudirman, tanggungan 4 orang 1 bayi, Azhar, tanggungan 3 orang, Jafar, tanggungan 4 orang.
Masyah, tanggungan 2 orang,
Wanayah (janda) tanggungan 3 orang,
Ismail, tanggungan 5 orang. “Untuk sementara masyarakat baru bisa mengungsi saat ini di keude Desa Dayah Mon Ara karena akses menuju ke meunasah desa tidak bisa dilalui karena air di jalan sangat kencang,” jelasnya.
Kadinsos Murdani juga mengatakan sedangkan untuk menuju ke Desa Cot Kruet Peudada sudah tidak bisa lagi dilalui karena ketinggian air mencapai 1 meter, sebutnya. (Rahmat Hidayat)