Hikayat Prang Sabi Hipnotis Warga

Seniman menampilkan Hikayat Prang Sabi di Taman Budaya Banda Aceh, Sabtu (8/12) malam. Pentas Teater tersebut digelar untuk perkenalkan Hikayat Prang Sabi karya Teungku Chik Pante Kulu kepada masyarakat Aceh. HENDRI/RAKYAT ACEH

BANDA ACEH  (RA) – Puluhan seniman berhasil mementaskan teater bertema The Spirit of Aceh yang diadaptasi dari Hikayat Prang Sabi. Pementasan tersebut berhasil menghipnotis para penonton yang berhadir di Indoor Taman Budaya, Sabtu malam (7/12).

Inti dari pementasan teater Hikayat Prang Sabi adalah, menceritakan usaha Teungku Chik Pante Kulu dalam mengarang dan menyebarkan hikayat tersebut ke seantero Serambi Mekah.

Murid-muridnya dan para penyair, waktu itu menjadi sarana yang menjembatani hikayat itu tersampaikan. Namun, banyak pula rintangan yang dihadapi. Terutama hadangan Belanda.

Teater itu diprakarsai seniman Aceh, Muhammad Yusuf Bombang. Pria asal asal Pantonlabu tersebut mempersiapkan pementasan selama tiga bulan. Sedangkan naskah, telah digarap jauh-jauh hari, setahun lamanya.

Teater tersebut digagas untuk memperkenalkan kembali hikayat Prang Sabi kepada generasi muda Aceh. “Ini untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda. Jangan hilang di ingatan generasi muda bahwa kita memiliki sastra yang gemilang,” jelas pria yang akrab disapa Apa Kaoy.

Lebih lanjut, dikatakannya, ada dua nilai utama dari teater tersebut, yaitu proses pengarangan dan juga penyebaran Hikayat Prang Sabi ke masyarakat Aceh, sehingga menjadi pemompa semangat dalam menghadapi penjajahan Belanda di masa itu.

“Nilai-nilai ini yang ingin kita ajarkan kepada generasi muda,” ujarnya.
Sementaa itu, Apa Kaoy mengatakan, pagelaran yang serupa akan kembali dilaksanakan Sabtu malam 9 Desember 2018. Hal itu dilakukan agar para warga yang belum menyaksikan pada malam pertama bisa menyaksikan di malam selanjutnya.

“Besok malam ada lagi cuma bedanya kalau besok malam pemerannya ada yang berganti, contohnya kalau besok malam pemeran Teungku Chik Pante Kulu diperankan oleh Muhammad Nazar mantan Wagub Aceh, dan Teungku Fatimah diperankan oleh Cut Aja Riska,” ujarnya.

Sejumlah nama besar turut hadir dan menjadi pemeran. Mantan Wakil Gubernur Aceh, Muhammad Nazar berperan sebagai Teungku Chik Pante Kulu. Cut Aja Riska menjadi Teungku Fatimah.

Serta sejumlah nama lainnya, Salman Yoga, Intan, Mirza Irwansyah, Muna Purwodadi, Agam Usmani, Ampon Nazar, Sanggar Keumala Intan, Sanggar Rapai Tuha, Grup Rapai Pasee Raja Buwah juga ikut mengambil peran dalam pertunjukan itu. (mag-81/mai)