
BIREUEN (RA) – Memperbaiki tanggul bantaran Waduk Paya Sikameh di Desa Paya Rangkuluh, Kecamatan Peudada, jebol ekses banjir luapan terjadi baru-baru ini, segera diperbaikan secara tanggap darurat. Dinas PUPR diminta membuat perencanaan guna membangun tanggul dikeliling selatannya.
Penegasan tersebut disampaikan Bupati Bireuen H Saifannur, S.Sos bersama Wakil Bupati Dr H Muzakkar A Gani,SH.,MSi serta Sekda Ir Zulkifli,Sp dan kepala diams terkait meninjau dan melihat dampak banjir merusak waduk dan sawah warga disekitarnya, Senin (17/12).
“Untuk menutup tanggul patah ini harus ditimbun dengan tanah yang lengket, supaya saat dikompac lengket semua tanahnya tidak pecah-pecah,” ujar Bupati kepada keuchik, imum mukim dan tokoh masyarakat serta sejumlah warga dilokasi.
“Pak Nasir BPBD hanya dapat tangani tanggul patah ini dengan tidak permanen, dan yang bisa tangani permanen dinas PUPR, yang paling penting nanti bisa kita buat tanggul beton dibelakang waduk, agar air kotor bisa dibuang, jangan waduk terus-menerus dangkal,” ujar Bupati.
Bupati menambahkan dalam penanganan lanjutan sepanjang batas waduk harus di tembok, fungsinya untuk mengatasi agar lumpur tidak masuk ke dalam waduk dan disamping dibangun saluran pembuang air kotor. “Disini tidak ada sungai jadi waduk selalu dangkal,” imbuhnya.
Namun pembangunan beton tanggul itu baru bisa kita laksanakan setelah semua sepakat, begitu juga sawah tertimbun tanah longsor juga ditangani nanti. Oleh karena itu Bupati berharap masyarakat harus mendukung dan jika ada terkena tanaman tidak minta ganti rugi, pekerjaan bisa berjalan aman dan lancar.
Keuchik Blang Rangkuluh Muhammad Abdullah ditanyai Rakyat Aceh, dilokasi mengatakan, luas sawah desa setempat 40 hektare dan 25 hektare sawah telah ditanami padi rusak tertimbun tanah longsor patahnya tanggul waduk, ujarnya seraya berharap tanggul waduk ditangani permanen.
Selain itu juga dua hektare sawah dipakai untuk menanam tomat, cabai, timun dan hasilnya sudah mau dipanen diterjang banjir, ujar Husaini Ibrahim (78) seorang pemilik lahan berharap ada perhatian Pemda bagi mereka agar bisa bercocok tanam kembali. (rah/min)