Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

Uncategorized · 3 Jan 2019 10:16 WIB ·

Man City Vs Liverpool: Penuh Beban, Seperti Final


 Man City Vs Liverpool / Net Perbesar

Man City Vs Liverpool / Net

Harianrakyataceh.com, MANCHESTER – Bentrok Manchester City dan Liverpool di matchweek 21, Jumat (4/1) dini hari nanti memiliki atmosfer laga final. Kalau City menang, meski tak akan menggusur Liverpool di puncak klasemen, setidaknya margin poin kedua tim yang ada di posisi teratas Premier League itu jadi lebih pendek. Dari tujuh angka saat ini (54-47) menjadi empat angka saja.

Setelah bermain seri tanpa gol di Anfield (7/10), dini hari nanti (4/1) giliran City yang menjamu Liverpool di Etihad Stadium (siaran langsung RCTI/beIN Sports pukul 03.00 WIB).

Musim lalu, City ‘menghajar’ Liverpool di kandang dengan skor 5-0 (9/9/2017). Laga yang kemudian menjadi salah satu margin kemenangan terbesar The Citizens di kandang itu diwarnai kartu merah untuk penyerang Liverpool Sadio Mane di menit ke-37. Mane melanggar dengan keras kiper City Ederson.

Pelatih City Pep Guardiola kepada BBC kemarin (2/1) mengatakan para pemainnya masih percaya jika mereka bisa meraih gelar back-to-back. Satu capaian prestisius yang terakhir kali dilakukan pelatih legendaris Manchester United Sir Alex Ferguson 2012-2013 lalu. “Saya percaya kepada mereka (pemain City, red.). Tengok saja apa yang sudah mereka lakukan dalam 15-16 bulan dan mereka sungguh pahlawan buat saya,” ucap Guardiola.

Tentu pemecahan sebelas rekor Premier League yang dicapai City musim 2017-2018 lalu sangat sensasional. Misal kalkulasi total poin, margin poin dengan runner-up, paling banyak menang, paling banyak gol, jumlah menang di laga tandang, dan streak menang.

City lengser ke posisi runner-up setelah pada matchweek 16 takluk oleh Chelsea dengan skor 0-2 (8/12). Mimpi buruk itu berlanjut ketika Vincent Kompany dkk secara mengejutkan kalah beruntun oleh tim di luar enam besar. Masing-masing 2-3 dari Crystal Palace (22/12) kemudian 1-2 oleh Leicester City (26/12).

“Seandainya kami kalah lagi, tak ada yang berubah dengan kebiasaan kami. Kami akan menganalisis mengapa kami kalah dan menjadikannya rujukan laga selanjutnya,” kata Guardiola.

Menuju laga ini, City menyandang predikat tim dengan unit serangan terbaik. Sudah 54 gol dicetak di antara 20 matchweek. Sedangkan Liverpool merupakan tim yang memiliki pertahanan terbaik dengan hanya kebobolan delapan gol.

Gelandang City Bernardo Silva kepada ESPN kemarin mengakui jika beban lebih besar ada di pundak timnya. Slogan lebih mudah merebut daripada mempertahankan dirasakan benar oleh pemain timnas Portugal itu.

“Jika kami tak menang kali ini maka akan semakin susah bagi kami mengejar poin mereka. Itulah yang akan coba kami lakukan, memindahkan tekanan kami kepada mereka,” tutur Bernardo.

Menuju pertandingan ini, kondisi Kevin De Bruyne masih tanda tanya. Setelah digantikan menit ke-70 lawan Leicester, De Bruyne mengalami cedera di otot ligamen lutut kiri. Kemudian City juga kehilangan Fabian Delph yang hukuman kartu merah.

Sedangkan pelatih Liverpool Jurgen Klopp seperti ditulis Daily Mail menolak analogi soal status timnya yang bertengger di puncak klasemen. Apakah timnya disebut sebagai ‘pemburu atau ‘target buruan’ dengan City, sang juara bertahan.

“Kami hanyalah sebuah tim yang ingin menjalani musim yang baik dalam lintasan hidup kami. Kami harus berlatih, bertanding, dan berjuang sekuat mungkin buat musim ini,” ujar Klopp.

Pelatih 51 tahun tersebut mengatakan beban Liverpool lebih besar karena mereka saat ini menjadi satu-satunya tim yang belum kalah. Dan ke-19 tim lain di Premier League berlomba-lomba menjegal mereka agar kalah.

Walau memiliki rekor bagus dalam perjumpaan lawan Guardiola, delapan menang, dua seri, dan lima kalah, hal itu bukan langsung jadi patokan. Sebab yang dihadapi Klopp ini adalah pelatih jenius yang sudah memenangi 24 trofi, termasuk dua Si Kuping Besar, dalam 11 tahun karir kepelatihannya. (dra)

Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

GM Hotel Parkside Berniat Ikut Pilkada Gayo Jalur Independen

28 March 2024 - 21:08 WIB

H. Musannif, Ketua Yayasan Darul Ihsan Peusijuk dan Kukuhkan 242 Alumni Angkatan XIX

27 March 2024 - 18:24 WIB

Pj Gubernur Aceh Bersama Pj Bupati Aceh Besar Santuni 25 Anak Yatim

22 March 2024 - 17:09 WIB

Peringati Earth Hour, Pj Bupati Aceh Besar Serukan Pemadaman Lampu Selama 1 Jam 

22 March 2024 - 16:30 WIB

Kapal pengangkut Rohingya diduga terbalik di perairan Aceh Barat

20 March 2024 - 14:36 WIB

Ketua Yayasan Laskar Cabut Laporan dan Minta Maaf kepada Kapolres Sabang

20 March 2024 - 11:25 WIB

Trending di Uncategorized