Menu

Mode Gelap
Korban Erupsi Gunung Marapi Ditemukan 1,5 Km dari Kawah Cak Imin Resmikan Posko Pemenangan Musannif bin Sanusi (MBS) Perangkat Desa Sekitar Tambang Tantang Asisten Pemerintahan dan Dewan Lihat Objektif Rekrutmen Pekerja PT AMM Golkar Aceh Peringati Maulid Nabi dan Gelar TOT bagi Saksi Pemilu Ratusan Masyarakat Gurah Peukan Bada Juga Rasakan Manfaat Pasar Murah

INTERNASIONAL · 14 Jan 2019 07:08 WIB ·

FBI Curiga Donald Trump Antek Rusia


 RAKYAT ACEH - Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP Perbesar

RAKYAT ACEH - Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP

WASHINGTON – Isu intervensi Rusia pada Pilpres 2016 terus menghantui Presiden AS Donald Trump. Pekan lalu dua media menerbitkan artikel panjang mengenai penyelidikan FBI dan rahasia Trump dengan Rusia di tengah panasnya shutdown parsial. Tentu saja, suami Melania Trump itu langsung meradang.

Dalam wawancara Fox News, Trump langsung menanggapi artikel New York Times, Jumat (11/1). Berita tersebut menyebutkan bahwa FBI sedang menyelidiki apakah Trump mengancam keamanan nasional. Juga kemungkinan Trump bekerja untuk Rusia.

”Kalau Anda membaca berita itu, mereka tidak menemukan bukti apa pun. Tulisan tersebut sangat menghina,” ungkap taipan 72 tahun itu.

Menurut Trump, kabar bahwa FBI sempat meluncurkan penyelidikan beberapa hari setelah pemecatan James Comey sebagai direktur FBI Mei 2017 hanyalah hoax.

Dia menegaskan, alasan pemecatan Comey adalah ketidakbecusan dalam mengupas kasus penyelewengan surat elektronik Hillary Clinton. ”Semua sudah tahu fakta tersebut. Tanpa kolusi sama sekali,” ucapnya.

Trump juga menyebut temuan lainnya dari Washington Post. Yakni, sikap Trump yang selama ini menutupi detail pembicaraannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Bahkan, politikus Partai Republik itu dikabarkan pernah merampas catatan seorang penerjemah setelah pertemuan resmi di sela-sela KTT G20 Kota Hamburg, Jerman.

”Sudah beberapa bulan sejak pertemuan mereka di Helsinki (KTT AS-Rusia tahun lalu, Red). Tapi, kami masih tak tahu apa isi pertemuan tersebut,” ujar Kepala Komite Hubungan Internasional Dewan Perwakilan AS Eliot Engel.

Soal itu, lagi-lagi Trump membantah. Dia menyatakan tak pernah menutup-nutupi pertemuan apa pun. Dia mengaku bersedia mengungkapkan dokumen pertemuan. ”Pertemuan itu sama seperti pertemuan kepala negara lain,” tegasnya.

Bantahan tersebut tak lantas membuat publik percaya. Pasalnya, sikap Trump terlalu ganjil. Strobe Talbott, mantan wakil menteri dalam negeri era Bill Clinton, tak pernah melihat presiden yang ikut campur dalam urusan laporan rapat.

”Ini jelas merugikan pejabat AS dan memberikan ruang bagi Putin untuk memanipulasi situasi,” ujar pria yang sekarang bekerja di Brookings Institution itu. (bil/c22/dos/jpnn)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Comments are closed.

Baca Lainnya

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi Gencatan Senjata di Gaza

27 March 2024 - 13:58 WIB

Resolusi Gencatan Senjata di Gaza Akhirnya Disahkan oleh Dewan Keamanan PBB, AS Pilih Abstain

26 March 2024 - 14:13 WIB

Biadab! Tak Kapok Dikecam, Israel Kini Lancarkan Operasi Militer Baru di Khan Younis, Gaza selatan

25 March 2024 - 14:21 WIB

Pj Gubernur Bustami Minta Panita Besar Wilayah Aceh Pacu Persiapan PON

16 March 2024 - 16:48 WIB

20 Warga Palestina Tewas, 155 Luka-luka Akibat Ditembaki Tentara Israel saat Menunggu Bantuan di Jalur Gaza

15 March 2024 - 14:42 WIB

520.000 Warga Zionis Israel Tercatat Menderita Gangguan Mental Sejak 7 Oktober

14 March 2024 - 14:13 WIB

Trending di INTERNASIONAL