Harianrakyataceh.com – Palestina akan segera meluncurkan tawaran untuk menjadi anggota penuh PBB dalam waktu dekat ini. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki (Selasa, 15/1).
Tawaran itu akan dilanjutkan meskipun Amerika Serikat mengatakan akan memveto rencana keanggotaan Palestina itu.
“Kami tahu bahwa kami akan menghadapi veto Amerika Serikat, tetapi itu tidak akan menghalangi kami untuk mengajukan aplikasi kami,” kata Al-Maliki, seperti dimuat Al Jazeera.
Dia menambahkan bahwa Palestina akan mulai melobi anggota Dewan Keamanan PBB dalam beberapa minggu mendatang.
Ini bukan kali pertamanya hal itu dilakukan oleh Palestina. Sebelumnya, Palestina pernah mengajukan permintaan untuk menjadi anggota PBB pada tahun 2011, tetapi aplikasi tersebut tidak pernah ditindaklanjuti dengan pemungutan suara.
Menyusul upaya itu, status Palestina ditingkatkan dari entitas pengamat non-anggota menjadi negara pengamat non-anggota, yang memungkinkan negara itu menjadi penandatanganan perjanjian di mana sekretaris jenderal PBB menjadi penyetor.
Sejak itu, Palestina telah bergabung dengan lebih dari 50 organisasi dan perjanjian internasional, di antaranya adalah Pengadilan Kriminal Internasional dan badan warisan PBB, UNESCO.
Pada 2017, Interpol menyetujui upaya keanggotaan Otoritas Palestina, kemenangan lain dalam upaya Palestina untuk perwakilan internasional meskipun ada tentangan kuat dari Israel. [mel]