Harianrakyataceh.com – Setidaknya 20 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka dalam serangan bom mobil yang terjadi di ibukota Kolombia, Bogota pada Kamis (17/1) waktu setempat.
Pengemudi mobil, yang juga meninggal dalam ledakan itu, diidentifikasi sebagai pria berusia 57 tahun bernama Jose Aldemar Rojas Rodriguez. Namun belum jelas apa motif di balik aksinya tersebut dan belum ada kelompok yang mengatakan bertanggungjawab di balik ledakan itu.
Dikabarkan BBC, pelaku mengemudikan Nissan Patrol abu-abu dan memasuki kompleks akademi kepolisian General Santander di mana upacara promosi untuk taruna tengah digelar.
Ketika mobil dihentikan oleh penjaga di sebuah pos pemeriksaan, pengemudi tetap melaju dan menabrak dinding sebelum akhirnya meledak. Ledakan itu menghancurkan jendela apartemen dan rumah di dekatnya.
Jaksa Agung Nestor Humberto Martinez mengatakan, mobil itu diketahui membawa 80 kg pentolite yang memiliki daya ledak yang kuat. Bahan ledak itu telah digunakan di masa lalu oleh kelompok gerilya pemberontak Kolombia.
Dia menambahkan bahwa tersangka tidak memiliki catatan kriminal dan tinggal di departemen utara Boyaca, di mana kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional (ELN) masih ada.
Tetapi koresponden mengatakan tidak ada indikasi awal bahwa ELN berada di belakang ledakan atau bahwa pengemudi memiliki tautan ke grup tersebut.
Presiden Kolombia Ivan Duque mengecam keras tindakan tersebut dan menyatakan bahwa itu adalah tindakan teroris gila. Dia menyatakan tiga hari berkabung nasional sebagai bentuk duka cita. [mel]