WASHINGTON (RA) – Washington mendukung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido untuk melawan Presiden Nicolas Maduro. Saat ini muncul laporan Pesawat Rusia datang ke Venezuela ada untuk mendukung Maduro. Ini menunjukkan babak baru perselisihan antara Amerika Serikat dan Rusia, antara Trump dan Putin.
Pesawat Boeing 777 milik Rusia, yang dapat menampung 400 penumpang, tiba di Caracas, Venezuela pada Selasa (29/1). Trump saat ini membela presiden oposisi Juan Guaido. Sedangkan Putin memberi dukungan kepada Maduro sebagai presiden yang sah.
“Tidak seorang pun memiliki hak untuk secara tidak sah mencopot kepala negara yang baru saja memenangkan pemilihan, terlepas dari apakah beberapa negara atau kekuatan politik menyukai dia sebagai pribadi atau tidak,” kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev dilansir dari Daily Express pada Rabu (30/1).
Seperti diketahui, Maduro terpilih kembali sebagai Presiden Venezuela pada Mei 2018. Dia memang meski pemungutan suara saat itu diboikot oleh oposisi di tengah berbagai laporan tentang ketidakberesan pemilihan.
Pesawat Rusia, yang dimiliki oleh Nordwind Airlines, terbang langsung dari Moskow ke Caracas untuk pertama kalinya, menurut data pelacakan penerbangan. Baik Moskow dan Nordwind Airlines menolak berkomentar. Teori konspirasi tentang tujuan kunjungannya beredar di media sosial.
Pada 23 Januari Juan Guaido, Presiden Majelis Nasional Venezuela, menyatakan dirinya sebagai pemimpin sah negara itu. Klaim ini diakui oleh AS, Kanada, dan sejumlah negara Amerika Selatan.
Sejumlah negara Eropa, termasuk Inggris, Jerman dan Prancis, memberi Maduro delapan hari untuk mengadakan pemilihan baru atau mereka akan mengikuti langkah AS. Namun Rusia, Tiongkok dan Iran terus mendukung rezim Maduro.
Pada Selasa kemarin, Jaksa Agung Venezuela melarang Guaido meninggalkan negara dan membekukan asetnya. “Tugas saya adalah menyerukan pemilihan bebas karena ada penyalahgunaan kekuasaan dan kami hidup dalam kediktatoran,” kata Guaido.
Ekonomi Venezuela runtuh di bawah rezim Maduro. Negara itu saat ini memiliki tingkat inflasi tahunan 80.000 persen tahun lalu. Menurut PBB, 2,3 juta rakyat Venezuela telah meninggalkan negara itu sejak 2015. (jpg/ra)