
Ratusan Mahasiswa Unsam Demo Rektor
LANGSA (RA) – Dinilai tidak adanya transparasi pengelolaan beasiswa bidik misi, Ratusan mahasiswa Universitas Samudera (Unsam) Langsa, mendemo Rektor kampus setempat untuk menuntut adanya transparasi beasiswa tersebut, Selasa (19/2).
Coordinator Aksi, Ramadhana, dalam orasinya menyampaikan, bahwa ada dugaan telah terjadinya mal administrasi dalam pengelolaan beasiswa bidik misi. Pasalnya, sampai saat ini proses penyaluran beasiswa terjadi penundaan dengan alasan yang tidak jelas hingga berlarut-larut.
Juga menilai, tim pelaksana beasiswa bidik misi Unsam Langsa telah menyalahgunakan wewenang dalam pengelolaan beasiswa dimaksud, serta tidak adanya transparansi.
Bahkan tim tersebut dinilai telah melanggar keputusan ketiga SNPMB PTN, karena tidak melaksanakan survey tempat tinggal dan verifikasi ekonomi secara keseluruhan bagi mahasiswa beasiswa bidik misi.
“Kami menuntut adanya transparansi beasiswa bidik misi, dan Rektor harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan permasalahan ini. Apa alasan penyaluran beasiswa tersebut terus berlarut-larut dan tidak sesuai dengan data penerimanya,” sebut orator dalam orasinya.
Selain menuntut transparansi beasiswa bidik misi, dalam aksi yang nyaris ricuh karena mahasiswa tidak terima pihak kepolisian masuk kampus dan menghalangi aksi itu.
Mahasiswa juga menyatakan menolak gedung secretariat mahasiswa yang telah ada dan memuntut untuk membangun kembali sesuai dengan kebutuhan organisasi mahasiswa yang ada di Unsam.
Sementara itu, Rektor Unsam Langsa, Bachtiar Akop, dalam tanggapannya dihadapan ratusan mahasiswa mengatakan, persoalan beasiswa bidik misi ini adalah masalah antara ayah dan anak, dan seharusnya dibicarakan dengan baik-baik. Apalagi selama ini biro sangat terbuka bagi mahasiswa, dan tidak pernah menutupi semua informasi yang dibutuhkan mahasiswa.
Sedangkan menyangkut beasiswa bidik misi, Warek III Bidang Kemahasiswaan, Bukhari, menjelaskan, dari 740 mahasiswa data awal yang diusulkan pihak kampus.
Kemenristekdikti hanya memberikan jatah kuota beasiswa bidik misi tahun 2019 ini untuk Unsam sebanyak 486 orang.
“Namun bagi mahasiswa yang tidak masuk dalam penerima bidik misi itu, Kementrian tetap memberikan bantuan melalui bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) sebesar Rp 500 ribu,” sebut Bukhari seraya menambahkan, jadi penentuan kuota penerima beasiswa bidik misi bukan di Unsam, tapi wewenang Kemenristekdikti.
Aksi yang berlangsung pada pukul 09.00 Wib sampai menjelang dhuhur itu berlangsung aman dan mahasiswa membubarkan diri secara tertib setelah mendapatkan jawaban dari pihak kampus. Walaupun sebelumnya sempat terjadi ketegangan, namun coordinator aksi mampu menenangkan mahasiswa dan tidak terjadi insiden apapun. (dai)